TRIBUNNEWS.COM - Panji Petualang beri komentar atas kejadian seorang perempuan bernama Wa Tiba (54) tewas ditelan ular piton di Sulawesi.
Panji si Petualang berikan alasan mengapa seekor ular dapat memangsa manusia.
Dalam laman instagram @panjipetualangreal, ia mengungkapkan ada 5 alasan mengapa ular piton bisa memangsa manusia hidup-hidup.
Menurutnya, meskipun ular ini banyak ditemukan di Sumatera dan Kalimantan, karakter ular piton di Sulawesi jauh lebih agresif.
Faktor kedua yang menyebabkan peristiwa nahas ini ialah kerusakan habitat dan kurangnya makanan.
Ketiga, ular piton berburu dengan cara menunggu dan menggunakan indra untuk mengenali mangsanya.
Mereka akan mengetahui di mana mangsanya dengan indra itu.
Ular piton juga punya semacam sensor yang bisa melihat darah panas (contoh manusia) ketika piton berhasil meerkam korban secara sembunyi2.
Alhasil korban gak akan bisa lagi melawan karena setelah menerkam piton akan melilit dengan kuat, mereka bisa ngerasain nafas korban nya.
Nah kalo mangsanya masih nafas lilitan nya terus di buat kuat sampe mangsanya mati lemas kehabisan nafas.
Penyebab keempat menurut panji, pada dasarnya hewan takut pada manusia namun dalam keadaan lapar hewan reptil ini bisa memakan apapun.
Bila yang terlihat saat itu adalah manusia, ular itu akan memangsanya.
Dan yang kelima, tidak semua ular piton bisa memangsa manusia.
Hanya ular piton yang ukuran kepalanya sama dengan telapak tangan kita saja yang bisa menelan tubuh kita.
Sebelumnya, warga Desa Persiapan Lawela, Kecamatan Lohia, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara gegar, pasalnya seorang perempuan bernama Wa Tiba (54) tewas ditelan ular piton.
Diperkirakan, Wa Tiba ditelan antara Kamis (14/6/2018) petang hingga Jumat (15/6/2018) subuh.
Ibu dua anak ini sebelumnya pamit pergi ke kebun yang berjarak sekitar 1 kilometer dari rumahnya saat warga takbiran menyambut Lebaran Idul Fitri 1439 H.
Saat itu, Tiba mengaku, hendak melihat kebun jagungnya yang kerap dirusak babi hutan.
Keluarga cemas karena sampai pukul 06.00 WITA, dia tak kunjung muncul.
Padahal keluarga sudah menunggunya untuk berangkat bersama ke tempat shalat Idul Fitri.
Saudara korban bernama La Miranda lalu mencoba mencari Tiba.
Dia melihat jejak korban di sekitar kebun dan menemukan senter, sandal jepit, dan parang tergeletak.
Miranda lalu meminta bantuan warga desa di Pulau Muna untuk melanjutkan pencarian.
Sekitar pukul 09.30 Wita, warga bernama La Ode Fendi melihat seekor ular raksasa yang perutnya membesar di sekitar kebun.
Ular tersebut tak bisa bergerak karena diduga kekenyangan.
Kasat Reskrim Polres Muna Iptu Fitrayadi mengatakan, warga lalu berusaha membunuh ular tersebut menggunakan senjata seadanya karena curiga Tiba telah dimangsa.
"Ternyata betul, tubuh tiba yang sejak selepas subuh dicari ada di dalam perut ular," katanya dikutip dari Kompas.com
Warga pun heboh dan berbondong-bondong datang ke Desa Persiapan Lawela dan juga melayat ke rumah korban.
Sebelumnya, ular piton sepanjang 7,1 meter juga memangsa manusia di Mamuju, Sulawesi Barat pada Maret 2017 silam.
(Nakita.id/Fadhila Afifah)
Artikel ini telah tayang di nakita.id dengan judul, "Perempuan di Sulawesi Tewas Dimangsa Ular, Panji Si Petualang Beri Komentar Ini"