News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilkada Serentak 2018

Pesan Keberagaman dari Kiai di Sumut untuk Djarot

Editor: Imanuel Nicolas Manafe
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Calon Gubernur Sumatera Utara, Djarot Saiful Hidayat bersama Happy Farida sowan ke kediaman KH Syech Ali Akbar Marbun, Senin (18/6/2018)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Calon gubernur Sumatera Utara, Djarot Saiful Hidayat bersama istri, Happy Farida menyambangi kediaman KH Syech Ali Akbar Marbun.

Dalam keterangannya, Senin (18/6/2018), KH Syech Ali Akbar Marbun kemudian mengajak Djarot dan Farida berfoto sambil bercerita Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri juga pernah menemuinya di rumah tersebut.

Baca: Djarot-Sihar Berpihak Pada Kesejahteraan Petani

"Ibu Mega (Megawati Soekarno Putri) pun sudah pernah saya ajak foto. Ayo, kita foto bersama," kata ulama yang kerap disapa Tuan Syech, berusaha menenangkan Happy Farida.

Adapun Happy Farida datang karena mendampingi Djarot menghadiri halalbihalal di kediaman Pendiri sekaligus Pengasuh Pesantren Al Kautsar Al Akbar itu, di Jalan Pelajar No 264 Medan, Sumatera Utara.

Cagub Sumut nomor urut 2 itu memohon doa agar dilancarkan dalam mengikuti debat ketiga pasangan cagub-cawagub Sumatera Utara periode 2018-2023 yang berlangsung Selasa 19 Juni 2018, di Hotel Santika, Medan.

Dalam perbincangan, turut dibahas kelancaran arus mudik setelah pembangunan tol yang digagas Presiden Joko Widodo.

Juga mengenai rencana pembangunan asrama putra dan putri di Pesantren Musthafawiyah Purba Baru Tapanuli Selatan, salah satu pesantren tertua dan terbesar di Sumut.

KH Syech Ali Akbar Marbun menyambut baik kedatangan cagub Sumut yang diusung PDIP dan PPP itu.

Tuan Syech mengatakan, beragam etnis Sumut sangat beragam, tapi semuanya hidup akur berdampingan.

"Bahkan pengurus pondok pesantren di sini 90 persen itu orang Jawa. Kami doakan mudah-mudahan semua niat baik pak Djarot dikabulkan Allah SWT," ujar KH Syech Ali Akbar Marbun yang memiliki 3.000-an santri aktif.

Sementara itu, pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno, menyampaikan karakter warga Sumut sangat beragam.

Menurut dia, meski banyak warga yang memilih kepala daerah atas dasar kedekatan etnis, tapi lebih banyak lagi warga yang memilih pemimpin berdasarkan rekam jejak, serta visi dan misi yang jelas.

Baca: Isu Pindah ke PAN, Lulung Mengaku Tak Lagi Dapat Tempat di PPP

Atas dasar itu, peluang Djarot-Sihar cukup besar memenangkan Pilkada Sumut selama konsisten membuktikan bersih dari korupsi dan mampu bekerja terukur.

“Pertimbangan etnis itu tidak terlampau dominan, datangnya kandidat dari luar diharapkan mampu bekerja menyejahterakan warganya,” ungkap Adi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini