News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mensos Serahkan Santunan Korban Keracunan Gas di Lombok Barat

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Sosial, Idrus Marham didampingi Gubernur NTB, Muhammad Zainul Majdi menengok korban keracunan gas dalam penambangan emas di Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat, Kamis (21/6/2018). Dalam kesempatan itu, Mensos juga menyampaikan penyaluran bantuan sosial bagi para korban.

Mereka mulai melakukan proses penambangan pada Senin (18/6) sekitar pukul 20.00 WITA hingga kedalaman 200 meter.

Dalam proses penambangan tercium bau asap. Mereka mengalami sesak nafas dan beberapa korban tidak bisa menyelamatkan diri.

Korban dievakuasi dan dibawa ke Puskesmas Sekotong menggunakan mobil milik masyarakat setempat.

Korban mencapai 13 orang dengan rincian 7 orang meninggal dunia dan 6 orang selamat.

Hasil pemeriksaan Puskesmas Sekotong, korban meninggal diduga karena keracunan gas dan kekurangan oksigen.

“Setelah kita atasi korbannya dan hari ini sudah kita berikan bantuan, maka langkah pemerintah selanjutya yang pertama adalah mari kita sosisalisasikan, beri penjelasan dan pencerahan kepada rakyat bahwa aktivitas mereka berbahaya dan tidak boleh dilakukan,” tegas Menteri Idrus.

Sosialisasi dan penjelasan kepada rakyat, lanjutnya, harus terus menerus dilakukan dan diulang-ulang sehingga masyarakat memahami.

“Makanya kalau rakyat diminta sabar, Pemimpin harus lebih sabar lagi. Sampaikan berulang kali dan beri tahu bahwa itu bahaya dan itu tidak boleh,” katanya.

Mensos berharap pemerintah tidak berputus asa dan tetap sabar bila ada sebagian warga yang masih melakukan aktivitas penambangan ilegal.

“Itu artinya kita (pemerintah, red) harus lebih dekat lagi kepada rakyat. Kita beri tahu bahwa cara-cara yang mereka lakukan ini tidak boleh,” terang Mensos.

Ia mencontohkan upaya yang dilakukan Gubernur NTB memberikan arahan kepada warganya. Gubernur menyampaikan agar warga mengingat keluarga khususnya anak-anak.

Jangan sampai melakukan aktivitas yang membahayakan diri sendiri dan akan berdampak buruk kepada keluarga.

“Setelah sosialisasi, selanjutnya adalah harus ada komintmen bersama. Bila nanti ada perusahaan yang berperasi di wilayah tersebut maka harus ada komitmen bahwa yang bekerja di tempat tersebut wajib mengutamakan orang-orang NTB. Jangan sampai orang-orang di sini menjadi penonton. Lalu ada alasan kemampuannya tidak mencukupi. Tidak bisa lagi ada alasan klasik seperti itu,” tegas Mensos.

Di akhir arahannya, Mensos menegaskan terjadinya peristiwa bencana sosial ini perlu disikapi dengan segera dan memerlukan kerja sama berbagai pihak terkait di daerah maupun masyarakat.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini