“Tolong-menolong dan gotong-royong adalah tadisi dan budaya kita. Kalau ada keluarga kita, ada warga kita yang tertimpa musibah maka menjadi tradisi dan budaya kita adalah harus membantu. Tidak boleh saling menunggu, tetapi bersama-sama pemerintah pusat, pemerintah provinsi, kabupaten, kecamatan, bahkan elemen-elemen masyarakat harus bersatu. Kalau tradisi ini kita lanjutkan Inshaa allah masalah yang dihadapi rakyat pasti dapat kita atasi bersama,” tutur Mensos disambut tepuk tangan hadirin.
Sementara itu Ibu Supiyah (40) istri dari almarhum Supar (45) korban meninggal dalam peristiwa keracunan gas mengaku lega akan mendapat bantuan dari pemerintah berupa PKH.
Selama ini, lanjutnya, perempuan warga Dusun Banyumulek ini menceritakan selama ini ia belum terdaftar sebagai peserta PKH. Ia berharap, kelak ketika sudah menerima PKH akan digunakan untuk membiayai keperluan sekolah anaknya terlebih suaminya sebagai pencari nafkah utama telah meninggal dunia.
"Alhamdulillah, terima kasih atas perhatian pemerintah. Saya akan gunakan sebaik-baiknya untuk keperluan sekolah anak," kata Supiyah.