TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Jajaran Polrestabes Semarang menangkap pembunuh Debora Sriyani dalam waktu kurang dari 2x24 jam.
Pelaku pembunuhan terhadap Debora adalah Ruben (25) yang tak lain anak sulung korban.
Hal itu sesuai dengan dugaan anak kedua Debora, Nehemia Bayu yang sebelumnya curiga jika pelaku pembunuhan terhadap Debora adalah Ruben.
Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Abioso Seno Aji, Sabtu (23/6/2018) mengatakan, Ruben diringkus di Ungaran Jumat (22/6/2018) malam.
"Ia ditangkap semalam (Jumat), saya belum bisa menyebut di mana tepatnya yang jelas di Ungaran," terang Abioso kemarin.
Terkait motif yang melatarbelakangi Ruben tega membunuh ibunya, kepolisian masih melakukan pemeriksaan.
"Nanti ya kami sedang mendalami motifnya, jika nanti sudah jelas semua akan kami informasikan," tambah Abi.
Baca: Ketika Sepeda Jokowi Tak Laku di Bali, Warga Malah Memilih Foto Bersama
Sebelumnya, Debora Sriyani ditemukan meninggal dunia di sebuah rumah di Jalan Senjoyo II Nomor 37 Bugangan, Semarang Timur, Kamis (21/6/2018) sore.
Diduga wanita tersebut merupakan korban pembunuhan karena ditemukan beberapa luka di bagian kepalanya.
Jasadnya pertama kali ditemukan oleh adiknya, yang datang ke rumah tersebut.
Anak kedua Debora, Bayu menyatakan jika ia curiga pelaku pembunuhan itu adalah Ruben, kakaknya.
Bayu bahkan pernah melihat Ruben memukul Debora. Selain itu, Ruben juga hanya datang menemui Debora hanya untuk minta uang ataupun makan.
Ruben selama ini tinggal terpisah dengan ibu dan adiknya. Ia menetap di Ungaran, di rumah peninggalan mendiang ayahnya.
"Kakak itu kalau main ke rumah di Senjoyo biasanya hanya minta uang atau mau makan. Saya pernah lihat juga memukul mama," terang dia.
Menurut dia, sang kakak beberapa kali dirawat di rumah sakit jiwa. Bayu mengatakan jika kakaknya mengidap Scizofrenia. (tribunjateng/cetak/val)