Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha Sukarna
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Pasangan calon nomor 4, Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi kalah dalam hitung cepat Pilgub Jabar oleh sejumlah lembaha survey.
Pasangan nomor 1, Ridwan Kamil - Uu Ruzhanul Ulum unggul di atas 30 persen.
Melihat nama besar Deddy Mizwar sebagai publik figur, sulit disangka ia akan kalah. Film-film yang ia bintangi selalu membekas di benak masyarakat.
Sebut saja, Naga Bonar hingga serial ramahan Para Pencari Tuhan. Belum lagi, iklan yang ia bintangi.
Potensi kekuatan nomor 4 ini tak diragukan lagi manakala ia ditopang oleh Bupati Purwakarta dua periode, Dedi Mulyadi yang jadi wakil gubernur. Namun toh, hasil akhir pasangan ini kalah.
Ketua Tim Pemenangan Deddy-Dedi, Irfan Suryanegara yang juga ketua DPD Partai Demokrat Jabar berpendapat suara Demiz-Dedi tergerus oleh suara pasangan calon nomor 3, Sudrajat-Syaikhu atau Asyik.
"Dalam hitungan (quick count hari ini) kita bisa lihat nomor 1 suaranya tidak naik lagi, cenderung stagnan. Ternyata suara kami bergeser ke pasangan Asyik," kata Irfan di Dago Pakar, Rbau (27/6).
Faktor penyebab beralihnya suara Asyik, kata dia, adalah konstelasi politik dan isu nasional.
Ia membantah mesin partai lengah.
Deddy-Dedi diusung Partai Golkar dan Demokrat.
"Tidak lengah, mesin partai berjalan maksimal. Cuma ada isu yang sifatnya nasional menyangkut pasangan Asyik hingga isu itu berpengaruh pada elektabilitas mereka," katanya.
Timnya kecolongan. Selama tahapan Pilgub Jabar, Irfan mengaku salah memetakan siapa lawan terberat. "Selama ini kami konsen lihat Rindu (Ridwan Kamil - Uu Ruzhanul Ulum). Tapi ternyata suara kami bergeser ke Asyik," kata dia.
Demiz sendiri berpendapat sederhana soal penyebab kekalahanya meski melenggang ke Pilgub Jabar dengan bekal nama besar dan kepoluleranya sebagai aktor. Namun toh,itu tidak memuluskan dia ke Gedung Sate.
"Sederhana. Allah punya ketetapan terbaik bagi siapapun. Hanya Allah yang mampu membolak-balikan hati manusia, kita harus berbaik sangka pada ketetapan Allah," ujar Demiz.