TRIBUNNEWS.COM, BALI - Gubernur Bali Made Mangku Pastika memberikan ucapan selamat kepada pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur Bali yang unggul dalam hitung cepat (quick count) lembaga survei mengenai hasil pemilihan gubernur dan wakil gubernur Bali, Rabu (27/6/2018).
"Ya, saya ucapkan selamat, nanti saya siap ‘membentangkan karpet merah’ di Kantor Gubernur karena pelantikannya kan masih lama," ujar Pastika kepada Tribun Bali, Rabu (27/6/2018) di Denpasar.
Pastika mengharapkan agar masyarakat tetap tenang dan menerima hasil pemilihan dengan lapang dada.
Sebab, menurut Pastika, dua paslon dalam pilkada Bali merupakan putra-putra terbaik Bali.
Ia mengajak Gubernur Bali terpilih nanti untuk menatap masa depan dengan optimis, yang menang jangan ngasorake (merendahkan yang kalah), dan tidak perlu saling menghujat.
Ia juga akan menyampaikan dan menawarkan untuk melanjutkan program-program yang dinilai sudah berhasil selama dirinya memimpin kepada pihak yang menang.
"Program yang masih baik dan relevan silakan dilanjutkan dan disempurnakan. Sedangkan program yang tidak relevan lagi sebaiknya distop, karena waktu bergerak terus, zaman berubah dan tantangan berubah, dan tidak selamanya akan sama," ujar Pastika yang menjabat Gubernur Bali dua periode.
Baca: Kelian Desa Tak Menyangka EBA Ditangkap Polisi karena Simpan Ratusan Peluru di Kamarnya
Sebelumnya seusai melakukan coblosan pilgub di TPS 12 Kelurahan Penatih, Denpasar, Pastika menyebutkan bahwa PR (Pekerjaan Rumah) mendesak dari Gubernur Bali terpilih nanti adalah terkait penyelenggaraan pertemuan tahunan IMF-World Bank pada Oktober nanti, khususnya dalam menjaga keamanan Bali.
"Itu PR segera dan terdekat, karena pasti orang akan mengganggu ketika Bali menjadi tuan rumah," kata Pastika usai mencoblos bersama istri Ny Ayu Pastika sekitar pukul 08.30 Wita, Rabu (27/6/2018).
Selain memberi pesan kepada gubernur terpilih, ia juga mengimbau kepada seluruh krama Bali agar menjaga kondusifitas wilayah masing-masking supaya tetap damai, dan apapun hasil pilkada mesti siap diterima.
Ia melanjutkan Bali akan menyongsong hajatan besar seperti HUT Kemerdekaan RI, disambung pertemuan IMF-World Bank yang akan dihadiri 189 negara, lebih dari 15 ribu peserta dan lebih dari 5.000 wartawan.
"Kita akan ekspos besar-besaran. Itu akan membawa nama besar Bali dan Indonesia," imbuhnya.
Ia menuturkan, masalah keamanan tidak bisa hanya diserahkan kepada TNI-Polri saja.
Pemerintah juga memiliki peran untuk terus menggerakkan masyarakat.