News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kapal Karam di Pulau Sangalaki, Warga Malah Rebutan Pakaian Bekas

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga yang memiliki alat transportasi air memunguti pakaian belas yang mencemari perairan Pulau Sangalaki. TRIBUN KALTIM/GEAFRY NECOLSEN

TRIBUNNEWS.COM, TANJUNG REDEB - Kapal kelotok pengangkut pakaian bekas yang karam di Pulau Sangalaki, menurut informasi warga Pulau Maratua, sudah tenggelam sejak beberapa hari lalu.

Kelotok adalah perahu bermotor di daerah Kalimantan Selatan yang terbuat dari kayu untuk kendaraan sungai.

Menurut Rico, warga Kecamatan Maratua, kapal tersebut kandas karena menabrak terumbu karang.

Sejumlah warga yang tinggal di Pulau Derawan dan Maratua, menurut Rico, sudah sejak beberapa hari lalu telah melakukan pembersihan dengan memungut pakaian bekas yang tersebar di sekitar pantai Pulau Sangalaki.

Informasi ini juga dibenarkan oleh Fahruddin, yang berprofesi sebagai penangkap lobster di perairan Kepulauan Derawan.

Menurutnya, dalam peristiwa ini tidak ada korban jiwa, para awak kapal sempat menyelamatkan diri.

Baca: Khofifah: Kalau Pak Jokowi Mencalonkan Diri sebagai Presiden, Saya Siap Mendukung

Namun meninggalkan ribuan pakaian bekas yang dibungkus dalam karung-karung.

Menurutnya, kejadian ini dimanfaatkan oleh warga untuk mengumpulkan pakaian bekas yang masih layak pakai.

"Memang warga di sana tidak memberitahu, kalau diberitahu, makin banyak orang yang datang ke sana untuk mengambil pakaian bekas. Warga di sana berebutan mengambil pakaian bekas," ujarnya.

Meski begitu, hingga saat ini masih banyak pakaian bekas yang tersebar di terumbu karang.

Sejumlah anggota komunitas menyelam, hari Jumat (29/6/2018) sedang menuju Pulau Sangalaki untuk melakukan pembersihan.

Sementara itu, Yunda Zuliarsih, Kepala Bidang Budidaya Perikanan, Dinas Perikanan Kabupaten Berau membenarkan, masyarakat sekitar sudah lebih dulu memunguti pakaian-pakaian bekas tersebut.

Wakil Bupati Berau, Agus Tantomo juga mengatakan, pemilik kapal hari Jumat ini juga mengutus dua orang untuk membantu warga menyingkirkan pakaian bekas yang tersebar di lautan.

Baca: Klaim Kemenangan Parpol di Pilkada Serentak, Upaya Pisahkan Jokowi dan PDIP

"Kami lebih fokus menyelamatkan terumbu karang saja," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, sebuah kapal kelotok atau kapal motor tradisional yang sedang mengangkut pakaian bekas atau bisa disebut rombengan, dilaporkan tenggelam di perairan Pulau Sangalaki, Kabupaten Berau.

Pakaian-pakaian bekas tersebut dikhawatirkan merusak pemandangan dan menyebabkan kerusakan terumbu karang.

Selain itu, keberadaan pakaian dengan warna-warna mencolok tersebut juga dikhawatirkan membuat pari manta, yang selama ini menjadi daya tarik wisatawan, enggan mendekat.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini