Laporan Wartawan Tribunnews.com, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Gubernur Jawa Tengah Sudirman Said mengatakan belum mau melaporkan Penodongan tim pemenangannya oleh sekelompok orang beberapa hari jelang masa tenang Pilkada JawaTengah.
Menurutnya, tindak lanjut kasus tersebut tergantung pada keputusan partai koalisi yang mengusungnya.
Baca: KPU Kota Blitar Lakukan Pemungutan Suara Ulang di TPS 8 Kepanjenlor
"Apakah itu akan sampai berlanjut sampai pelaporan itu tergantung nanti keputusan dari tim dan saya menyerahkan sepenuhnya kepada tim pemenangan yang dikelola oleh partai-partai koalisi," ujar Sudirman Said usai menemui Zulkifli Hasan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, (29/6/2018).
Sudirman mengatakan pihaknya memilih diam dan baru membukanya sekarang karena tidak mau merusak suasana Pilkada.
Padahal menurutnya, bisa saja kasus tersebut dibuka ke publik menjelang pemungutan suara untuk mendapatkan simpati.
"Tapi sengaja saya simpan ceritanya setelah selesai pilkada supaya tidak mengganggu suasana," katanya.
Sudirman menceritakan kejadian tersebut terjadi pada Kamis malam pekan lalu.
Tim pemenangan yang membawa uang Konsumsi untuk saksi dicegat oleh sekelompok orang menggunakn lima mobil di tol menuju Semarang.
Penodong yang diduga tengah mabuk tersebut menurut Sudirman membawa tim pemenangannya ke sebuah ruangan.
Sudirman enggan membeberkan ke mana para penodong membawa tim pemenangannya.
Baca: Arief-Sachrudin Peroleh Kemenangan Dalam Hitung Cepat Versi KPU Kota Tangerang
Hanya saja menurutnya pihaknya baru bisa menemukn tim pemenangan tersebut keesokan harinya sekitar pukul 12.00 WIB.
"Kita tidak punya prasangka kepada siapapun tapi yang jelas akibat dari penyergapan itu, uang untuk konsumsi saksi itu jadi terlambat datang dan persiapan-persiapan jadi terlambat. Itu sedikit banyak berpengaruh pada kesiapan saksi di lapangan," pungkasnya.