News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Guru Rabiatul Adawiyah Kini Menanti Janji Dicarikan Pekerjaan Baru Oleh Ridwan Kamil

Penulis: Natalia Bulan Retno Palupi
Editor: Suut Amdani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Calon gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, saat bertemu Rabiatul Adawiyah, guru Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Darul Maza Kota Bekasi, di Rumah Pemenangan Pasangan Rindu di Jalan Cipaganti, Bandung, Minggu (1/7/2018). Rabiatul Adawiyah dipecat tempatnya mengajar karena memilih Ridwan Kamil pada Pilkada Jabarta 27 Juni 2018.

TRIBUNNEWS.COM - Baru-baru ini pemberitaan diramaikan dengan kabar seorang guru Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Darul Maza Kota Bekasi dipecat karena beda pilihan dengan arahan sekolah dalam Pilkada 2018.

Dilansir Tribunnews.com dari Kompas.com pada Minggu (1/7/2018), pada awalnya kabar ini diketahui dari unggahan pemilik akun Facebook bernama Andriyanto Putra Valora yang menjadi viral di media sosial.

Dalam unggahannya tersebut, Andriyanto menceritakan seorang guru yang diberhentikan secara tidak terhormat karena hanya melalui grup WhatsApp karena memilih pasangan Ridwan Kamil - Uu Ruzhanul Ulum dalam Pemilihan Gubernur Jawa Barat.

Dalam percakapan WhatsApp tersebut memperlihatkan percakapan bahwa sang guru tidak mau mengukutu arahan pihak sekolah untuk memilih salah satu pasangan calon wali kota-calon wakil wali kota Bekasi.

Ia juga menolak arahan sekolah memilih pasangan calon gubernur-wakil gubernur Jawa Barat tertentu.

Hal ini dibenarkan oleh guru bernama Rabiatul Adawiyah.

"Ya, karena memang dari percakapan tersebut saya sudah dikeluarkan," kata Rabia saat ditemui di rumahnya di Kelurahan Jatisari, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Jumat (29/6/2018).

Berikut tim Tribunnews.com himpun fakta-fakta terkait kejadian ini melansir dari Kompas.com.

Simak selengkapnya di sini!

1. Pihak sekolah meminta maaf ke guru yang dipecat

Pihak SDIT Darul Maza Kota Bekasi pun telah meminta maaf kepada Rabiatul Adawiyah.

Tri, seorang guru di sekolah itu mengatakan bahwa pihak sekolah tidak pernah memberi arahan kepada guru untuk memilih salah satu pasangan calon dalam Pilkada Kota Bekasi maupun Pilkada Jawa Barat.

"Kita tidak ada arahan, maksudnya tidak ada paksaan memilih hanya memang itu semua kembali lagi ke diri kita kita mau pilih apa kalau memang kita mau pilih 1, 2, 3, 4 itu sudah hak kita tidak ada yang di haruskan," kata Tri saat ditemui Kompas.com, Jumat (29/06/2018).

Menurut Tri, pihak sekolah sebenarnya tidak berniat melakukan pemecatan.

Percakapan WhatsApp tersebut hanya salah ucap kaena pihak sekolah lelah setelah mengadakan acara di sekolah.

"Mungkin semuanya jadi dalam kondisi lelah ada salah ucap, ada salah kata, itu wajar saja, semua orang bisa dalam posisi seperti itu dan itu enggak ada rencana atau kata terucap sebuah keputusan yang sepihak, enggak ada sebenarnya," kata Tri.

Rabia pun juga mengaku sudah menerima permintaan maaf tersebut dan berharap permasalahan ini tidak menimbulkan permasalahan baru.

"Dari pihak kami pun dari keluarga besar saya, dari saya pribadi pun sudah memaafkan hal tersebut. Kita sudah islah, kita sudah damai, dan saya berharap masalah ini tidak menimbulkan masalah yang baru," ujar Rabia

2. Rabia menolak kembali ke sekolah

Rabia, mengaku tidak ingin kembali ke sekolah meskipun ia sudah menerima permintaan maaf dari pihak sekolah.

Ia juga mengatakan bahwa pihak sekolah mengajaknya untuk kembali bergabung dan mengajar di sekolah tersebut.

"Memang dari pihak yayasan juga meminta saya untuk balik lagi ke sekolah tersebut," kata Rabia.

Namun tawaran tersebut ditolak dan ia mengaku ingin mencari tempat kerja yang lebih baik daripada sebelumnya.

3. Calon Wali Kota Bekasi akan carikan sekolah baru untuk Rabia

Calon Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi memberikan tanggapannya atas kejadian yang menimpa Rabia.

Pria yang akrab disapa Pepen ini menilai bahwa pemecatan Rabia bukanlah keputusan yang baik karena seorang guru juga memiliki hak pilih yang tidak bisa diintervensi.

"Kalau memecat karena pilihan politik ya tidak elok, kan guru juga punya hak," kata dia dalam pesan singkatnya kepada Kompas.com, Sabtu (30/6/2018).

"Beliau guru yang sepantasnya diberikan apresiasi. Tetapi rupanya politik telah mengubah sifat-sifat kasih dan sayang," lanjutnya.

Bahkan, Rahmat Effendi pun berjanji akan mencarikan Rabia sekolah baru untuk bisa mengajar lagi.

"Siap. Insya Allah dicarikan tempat sebagai pengajar di sekolah," ujarnya.

Rahmat Effendi juga menjelaskan, Pemda melalui Dinads Pendidikan akan memberikan evaluasi kepada pihak SDIT Darul Maza, Kota Bekasi.

"Hanya sanksi sosial, Disdik evaluasinya," tutup Rahmat.

4. Ridwan Kamil janjikan pekerjaan baru

Kandidat Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, pun akhirnya bertemu dengan Rabiatul Adawiyah.

Dalam pertemuan pada Minggu (1/7/2018), Ridwan berjanji akan segera mencari pekerjaan baru untuk Rabia.

"Kami tidak mau memperpanjang yang penting sudah damai sudah ada perbincangan saling memahami. Sehingga saya fokus karena sudah janji ke ibu Rabia ini untuk melanjutkan hidupnya dengan pekerjaan yang insya Allah sedang saya bantu upayakan," ujar Ridwan di Rumah Pemenangan Pasangan Rindu, Jalan Cipaganti, Bandung, Minggu (1/7/2018).

Kini, Ridwan tengah mencari tempat kerja baru untuk Rabia di kawasan Bekasi yang tidak jauh dari tempat tinggalnya.

"Ada beberapa pilihan di Bekasi masih saya perlu koordinasi, karena beliau menyampaikan tidak harus kembali mengajar bisa dibidang lain yang tetap berhubungan dengan sumber daya manusia. Karena ibu ini pendidikannya dari UPI, latarberlakangnya di sana. Dalam dunia pendidikan tidak harus selalu pengajar, bisa jadi manajemen, konseptor atau apa saja," ujar Emil sapaan akrabnya.

Emil berharap bahwa kejadian seperti ini tidak terulang kembali dalam proses demokrasi dan ia juga minta kejadian tersebut untuk tidak diperdebatkan.

"Mudah-mudahan dalam waktu dekat kita lanjutkan kehidupan kita, jangan terlalu fokus lagi urusan pilkada. Sehingga kita bisa menata Jabar, Bekasi, Bandung lebih baik dengan cara baru. Bahkan untuk hal yang membedakan kita fokus saja persamaan yang kita punya. Insya Allah Jabar menyongsong Jabar yang lebih baik," ujar Emil.

5. Rabia menanti janji Ridwan Kamil

Rabia yang tidak ingin kembali ke SDIT Darul Maza Kota Bekasi kini menunggu janji calon Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil tersebut.

"Saya tunggu informasi dari Bapak saja. Bidangnya saya belum tahu. Pokoknya saya tunggu kabarnya dari Bapak saja," kata Rabia usai bertemu Ridwan Kamil di Bandung, Minggu (1/7/2018).

Rabia sendiri mengaku bahwa dirinya sudah lama mengidolakan Ridwan Kamil.

Bahkan ia juga memasang fotonya bersama Ridwan Kamil di akun WhatsApp-nya.

"Alasannya (memilih Ridwan Kamil) memang sudah ngefans, itu pilihan dari hati saya. Saya mengidolakan karena prestasinya di Bandung," kata dia.

(Tribunnews.com/Kompas.com/Natalia Bulan Retno Palupi)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini