TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Kapolresta Sukabumi, AKBP Susatyo Purnomo mengatakan pihaknya menunggu kesembuhan Nining untuk menuntaskan kasus 'menghilangnya' Nining.
Ia mengatakan kunci terakhir untuk mengungkap kasus secara detil ada di Nining.
Sejauh ini kasusnya bukan orang yang tenggelam lalu setelah 1,5 tahun muncul lagi, karena hasil pemeriksaan tak ada fakta yang menunjukkan Nining tenggelam.
"Tentu kami dalam menghadapi pasien orang dengan gangguan jiwa harus menghormati hak keluarga. Namun kami mengimbau kepada warga agar rasional karena ini bukan kasus orang tenggelam lalu muncul 1,5 tahun kemudian," ujar Kapolresta, Jumat (6/7/2018) lalu.
Ia berharap Nining sembuh agar fakta secara detil terungkap.
Pihaknya mengaku masih memeriksa beberapa data, namun ia mengatakan kunci terakhir ada di Nining.
"Karena yang merencanakan dan melaksanakan tentu ibu Nining, namun secara hukum kami belum bisa memeriksa karena kondisi kesehatan ibu ini," ujar Susatyo.
Baca: 80 Persen Anies Baswedan Cawapres Prabowo
Saat ditanya apakah ada unsur pidana dalam kasus Nining, pihaknya mengaku masih mengumpulkan data dan fakta apakah ada tindak pidana untuk mengungkap lebih jauh dengan dokumen yang lebih valid.
"Namun saya tegaskan kembali fakta tenggelam itu tak ada," ujarnya.
Pihak kepolisian menghadirkan anak kandung Nining, Wandi, untuk membantu mengembalikan ingatan Nining.
Namun saat ditanya Wandi tak mengetahui persis apakah benar Nining tenggelam.
"Dulu waktu pertama kali kejadian saya lagi di rumah dan hanya menerima kabar dari ibu RT bahwa ibu saya tenggelam," kata Wandi.
Wandi mengatakan dua bulan setelah ibunya dinyatakan tenggelam, ia malah menerima kabar jika ibunya tersebut masih hidup.
"Setahun ke belakang bibi saya mengatakan bahwa ibu saya masih hidup, namun saya tak terlalu mengganggap serius saat itu," kata Wandi. (fam)