TRIBUNNEWS.COM, KULON PROGO - Bus Pahala Kencana dengan pelat nomor B7689IS terjun ke selokan sedalam 2 meter di Jalan Wates-Purworejo Kilometer 10 Kalidengen, Temon, Kulon Progo, Yogyakarta.
Kecelakaan tersebut mengakibatkan sedikitnya 5 penumpang cidera serius dan 1 pengendara motor terluka parah.
"Semua terjadi di depan mata dan selagi saya masih berdiri memegang anak," kata Mugi, warga Kalideres, Jakarta, Kamis (12/7/2018) petang.
Bus dalam keadaan penuh penumpang ketika berangkat dari Yogyakarta pada pukul 16.00 WIB. Mereka dalam perjalanan menuju Jakarta. Mugi menumpang bus bersama istri dan ketiga anaknya yang masih kecil. Mereka duduk di bangku nomor 6.
Mereka sehabis silaturahmi ke kerabat di Yogyakarta semasa libur panjang anak sekolah. Jelang kecelakaan, kata Mugi, istrinya tengah mengganti baju salah seorang anaknya.
Karenanya, Mugi terpaksa berdiri sambil menggendong salah satu anaknya yang masih anak balita. Ketika itu bus melaju cukup kencang.
Ia menyaksikan bagaimana bus yang ditumpanginya mencoba menyalib motor Honda AB 3830 YC. Motor itu berjalan agak ke tengah sambil menyalakan lampu sign ke kanan. Bus tetap memaksa menyalib. Kejadian itu sangat cepat. Badan bus terdengar menyenggol Honda.
Sopir Pahala Kencana, Raun (56) terpaksa mengarahkan bus ke luar jalur untuk menghindari kecelakaan lebih parah. Naas, bus malah masuk ke parit sedalam 2 meter. Mugi bereaksi reflek untuk melindungi anak dalam gendongannya.
"Tapi tetap yang kena tulang kering ini, kena besi pegangan tangan. Sakit sekali. Tidak tahu kondisinya bagaimana. Yang penting keluarga selamat," kata Mugi.
Penumpang lainnya, Fauzih Nurfadil, warga Tangerang yang juga habis berlibur di Yogyakarta, mengaku ia duduk paling belakang. Fauziah mengatakan, bus sejak semula melaju kencang.
Fauziah sedang tidur ketika kecelakaan terjadi. Ia bangun setelah membentur kursi di depannya. Tidak ada luka berarti pada dirinya, kecuali lecet ringan di tangan. Ia mengatakan tidak heran bus melaju seperti ini malah berakhir dengan kecelakaan.
"Sejak pertama berangkat, naik bus ini perasaan sudah tidak enak. Lagipula sopir juga bawanya tidak enak," kata Fauziah.
Polisi sendiri memastikan bahwa kecelakaan terjadi akibat sikap mengemudi yang tidak hati-hati, baik pengemudi bus maupun pengendara motor Honda.
Keduanya dinilai ceroboh. Akibatnya fatal. Sebanyak 5 penumpang mengalami luka serius. Satu pengendara motor bernama Slamet, warga Temon, juga menderita cidera serius pada kepala.
"Bus melaju cepat, tidak bisa mengerem dan terpaksa menghindar ke kanan. Sepeda motor kena, bus berakhir di parit. Sopir masih dalam pemeriksaan," pungkas Ipda Toha, kepala Unit Lalu Lintas KepolisianSektor Temon.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bus Pahala Kencana Masuk Parit, 6 Orang Terluka Parah"