TRIBUNNEWS.COM - Warga Jalan Ratna, Gang Werkudara, Denpasar, Bali, dikejutkan dengan penemuan bayi kembar berjenis kelami perempuan pada Minggu (15/7/2018) sekitar pukul 11.00 WITA.
Melansir dari Tribun Bali pada Kamis (19/7/2018), warga mengira ada bangkai hewan yang mati di sekitar tempat kejadian perkara (TKP), namun yang ditemukan adalah dua sosok bayi kembar yang sudah meninggaldunia.
Pada saat kejadian, gang yang agak sempit terlihat ramai oleh kawanan ibu-ibu dan juga anak kecil yang berlalu lalang sekitar TKP.
Berikut tim Tribunnews.com himpun fakta-fakta dari kejadian penemuan bayi kembar di Jalan Ratna, Denpasar, Bali ini.
Melansir dari Tribun Bali, simak selengkapnya di sini!
1. Kronologi penemuan bayi kembar
Julius, seorang warga yang menghuni sebuah kos-kosan yang tidak jauh dari lokasi mengaku kejadian itu bermula pukul 11.00 Wita dan warga mengira ada bangkai kucing yang mati.
"Iya beberapa jam yang lalu. Sekitar pukul 11.00 Wita. Tadi warga mencium bau bangkai, jadi dikira kucing mati, ternyata pas mau diambil ada kakinya keluar sehingga warga pun kaget,"akuinya.
Ia menjelaskan bahwa kedua bayi itu sudah meninggal dan diperkirakan disimpan di lokasi sejak dua hari yang lalu.
Julius juga menjelaskan, pada Jumat (14/7/2018), warga setempat sempat mendengar ada suara bayi menangis dan memperkirakan itu adalah suara dari bayi kembar yang saat itu mungkin masih hidup.
"Jadi Jumat malam kemarin itu, warga sempat dengar ada suara bayi menangis. Mungkin waktu itu masih hidup. Sudah ada dua hari yang lalu lah. Nah pas Minggu pagi tadi masyarakat mencium bau busuk itu," kata dia.
Tak hanya itu, Julius juga menjelaskan bahwa bayi kembar itu dibungkus menggunakan kantong plastik putih dan kain.
2. Kondisi korban saat divisum
Berdasarkan hasil visum luar dari tim forensik, Kepala Bagian SMF Kedokteran Forensik RS Sanglah, dr Ida Bagus Putu Alit mengungkapkan sejumlah temuan luka-luka pada tubuh kedua bayi tersebut pada Minggu (15/7/2018).