Laporan Wartawan Tribun Jateng, Akbar Hari Mukti
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Hari anak nasional jatuh setiap tanggal 23 Juli. Perayaan memperingati hari tersebut digelar di sejumlah tempat di Indonesia. Tak terkecuali di Yayasan Pendidikan Anak Cacat (YPAC) Solo.
Di YPAC, ratusan siswa penyandang disabilitas asal Solo Raya berkumpul bersama orangtua mereka. Ratusan anak ini berkreasi di event tersebut, Senin (23/7/2018).
Ada siswa yang membacakan puisi, ada yang menari, bernyanyi. Ada juga siswa melakukan seni pantomim.
Suasana kegiatan tersebut tampak hangat dan ceria. Tak ada secuilpun kesedihan hadir di wajah para siswa maupun orangtua.
Mereka yang tidak ikut berkreasi di panggung, mensupport para penampil dengan cara bertepuk tangan bersama-sama. Ada juga yang memilih untuk meneriaki teman-temannya yang manggung.
Salah satu penampil, Filadelfia Miracle Tomiarso memilih untuk membacakan puisi di event tersebut. Puisi tersebut berjudul Anak Indonesia yang berdaya.
Filadelfia menuturkan, puisi tersebut adalah hadiah dari gurunya, Reni Yunus yang juga merupakan salah satu penggagas kegiatan tersebut.
Menurut Reni, puisi itu bertemakan kesetaraan. Reni menuturkan, puisinya mengajarkan mereka yang menjadi penyandang disabilitas sebenarnya memiliki posisi setara di dunia ini dengan mereka yang bukan penyandang disabilitas.
"Khususnya kami semua ingin mengajarkan sejak dini, mereka itu sama saja dengan anak-anak biasa. Mereka ini harus diberi semangat dan pengertian bahwa mereka bisa menonjolkan apa yang mereka bisa," terang dia.
Disinggung mengenai kegiatan ini, Reni menjelaskan bila pihaknya ingin anak-anak penyandang disabilitas terus semangat menjalani hidup.
Menurutnya, kehidupan seringkali tidak adil, tetapi dengan kemauan yang keras dan berdoa maka segala cita-cita dapat akan tercapai.
Rohana, Kepala Dinas Sosial Kota Solo mengaku mensupport kegiatan event hari anak nasional yang diadakan YPAC. Pemkot Solo terus mendorong para siswa penyandang disabilitas mengasah bakatnya.
"Dinsos selalu menekankan, mereka itu bagian dari generasi penerus. Artinya mereka punya kesempatan yang sama di dunia ini untuk melakukan apa yang mereka bisa sepanjang itu berguna bagi orang lain," ungkap dia.
Pemkot Solo pun, lanjut Rohana, bakal terus memberikan memperhatikan hak dasar para penyandang disabilitas. Di antaranya hak memperoleh pendidikan yang layak.
"Karena tak bisa dipungkiri mereka semua juga harus bersosialisasi dengan masyarakat. Mengajarkan kesetaraan kepada mereka semua," ungkap Rohana. (*)