"Waktu saya cek, ternyata banyak luka lebam juga di bagian punggung, wajah, dan pinggang," katanya.
Feri mengatakan, merasa melihat kondisi FDL semakin mengkhawatirkan, kemudian dia melarikan FDL ke salah satu klinik IGD yang berada pusat keramaian Kecamatan Cikajang.
"Waktu dibawa, kondisi anak saya belum sadar juga. Ya sudah kami bawa kembali ke rumah," katanya.
Keesokan harinya, tepat pada pukul 10.00 WIB, FDL kembali mengalami kejang, dada berdenyut kencang, dan mendengkur tak beraturan, hingga keluar busa bercampur darah.
Panik atas hal tersebut, kemudian Feri, kembali membawa FDL ke klinik IGD untuk mengharapkan anaknya tersebut dapat tertolong.
"Di perjalanan anak saya sudah tidak bernyawa," kata Feri.
Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Garut membenarkan, telah terjadi dugaan kasus pembunuhan seorang murid SD di Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut.
Berdasarkan informasi yang diterima Tribun Jabar, terduga pelaku berinisial MH, kehilangan buku pelajaran di dalam kelas pada Sabtu (21/7/2018) dan menuduh korban FDL yang telah mengambil buku tersebut.
Kepala Satreskrim Polres Garut, AKP Auliya Rifqie Djabar, mengatakan, saat ini terduga penusukan tersebut, tengah dalam perjalanan dari Kecamatan Cikajang menuju Polres Garut.
"Benar ada kejadian, sedang kami kembangkan," kata Auliya kepada Tribun Jabar melalui sambungan telepon, Selasa (24/7/2018).
Artikel ini telah tayang di Tribunjabar.id dengan judul Kronologis Tewasnya Murid SD di Garut, Berawal dari Perkelahian hingga Meninggal Saat Dibawa ke RS