Posisi Mahfud MD, menurut Rustika, tampak lebih menarik bagi netizen karena dibahas kedua kubu, sehingga berada di posisi tengah jaringan besar.
Dari kubu Jokowi, tweet netizen kebanyakan menunjukkan setuju pada wacana atau isu pemasangan Jokowi-Mahfud MD.
Kelompok yang membicarakan Mahfud MD mencapai 3.031 akun dengan total hastag 33 dan total aktivitas mencapai 32.886.
"Namun dari kubu Prabowo, banyak yang menyayangkan kenapa Mahfud MD seperti berpihak pada Jokowi," katanya.
"Bahkan ada yang sudah memasang-masangkan Jokowi-Mahfud vs Prabowo-Anies. Namun sekali lagi, posisinya yang berada di tengah jejaring menunjukan tingginya tingkat ketertarikan netizen terhadap Mahfud dibanding calon lain," ujar sambung dia.
Nama-nama lain yang muncul dalam jaringan tengah adalah KH Ma'ruf Amin, Susi Pudjiastuti, dan Sri Mulyani.
Beberapa pendukung Jokowi setuju untuk mencawapreskan Susi, meski tidak memiliki dukungan dari parpol.
Posisi tengah ini terjadi karena netizen membicarakan Susi pada isu kelulusan paket C Susi berkat dukungan Anies Baswedan dan cibiran dari akun @Fahrihamzah.
Sementara nama KH Ma’ruf Amin tidak terdapat akun dan hastag mengenainya.
Dia lebih banyak dibincangkan pendukung Jokowi bersamaan dengan Mahfud MD.
Begitupun nama Sri Mulyani, yang tidak memiliki akun, namun terdapat hashtag terkait Sri Mulyani, meski pembicaraan Sri Mulyani membentuk kelompok kecil di ujung jejaring.
Poros Kedua dan Ketiga
Berdasarkan kajian I2, pada jejaring ketiga terdapat lima nama yang memiliki kedekatan yang sering dianggap poros kedua dan ketiga, terdapat nama Prabowo, Anies, Agus Hari Murti, Gatot Nurmantyo, serta Jusuf Kalla.
"Menariknya, dalam jejaring netizen twitter JK lebih cocok (diframing) untuk dikoalisikan dengan AHY, Gatot, dan Anies," imbuhnya.