News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pura Berusia Ratusan Tahun di Bali Ini Dipercaya Sebagai Tempat Mujarab untuk Memohon Keturunan

Editor: Sugiyarto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jaba Tengah, sebuah kawasan suci yakni tempat lingga yang menancap ke tanah dan berada di bawah rerimbunan pohon kayu sugih.

Karena lingga yang ada merupakan simbol dari kesuburan.

"Sudah banyak yang datang kesini, bahkan dari seluruh Bali juga sudah pernah ada untuk nunas keturunan. Dan berhasil," katanya.

Pria yang juga sebagai Kelian Pemaksan Pura Gonjeng menyebutkan, tidak ada patokan upakara yang dihaturkan jika hendak memohon keturunan di Pura ini.

Melainkan, sesuai dengan para pemedek.

"Yang penting niatnya tulus dan kepercayaan dengan permohonan dari pemedek. Niscaya akan dikabulkan," ujarnya.

Kemudian setelah Jaba Tengah, masuk menuju ke barat yang dibagi menjadi Madya dan Utama Mandala.

Untuk di Madya Mandala terdapat sebuah Gedong Untuk sesuunan Tapakan Ratu Gede Alit dan Pura Luhur Gonjeng.

Di gedong tapakan Ratu Gede Alit dipercaya masyarakat sebagai tempat untuk nunas tamba (obat) untuk warga yang mengalami sakit dan kebrebehan karya.

"Sering masyarakat mepinunas kesini jika sakit, kebrebehan pekaryan. Biasanya ada yang sakit kesini (yang bersangkutan), tapi juga ada kerabatnya yang datang untuk mapinunas."

"Bahkan, untuk warga sedang berada di rumah sakit bisa ngacep untuk nunas tamba, dan nanti setelah keluar bisa tangkil kesini," jelasnya.

Untuk di Pura Luhur Gonjeng di dalamnya terdapat Pratima berupa Lembu Hitam dan pis bolong atau uang kepeng.

Kemudian masuk menuju Utama Mandala, dimana di kawasan suci ini terdapat yoni yang berada di sebuah palinggih Luhur Kaler.

Di palinggih ini, warga kerap kali nunas penawar (obat) untuk wewalungan (hewan peliharaan) seperti sapi dan babi yang mengalami sakit.

"Jika ada wewalungan yang sakit, biasanya pemilik hewan tersebut kesini untuk nunas tamba atau penawar dan biasanya didampingi jero mangku dengan membawa gelas yang berisi air, pucuk dauh dapdap dan bawang merah dan segehan," terangnya sembari menuturkan palinggih yang di utama mandala ini nyatur atau menghadap dari empat arah yakni utara selatan barat dan timur.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini