TRIBUNNEWS.COM, LOMBOK - BMKG telah melaporkan kejadian gempa dengan kekuatan 6,8 SR dengan pusat gempa di darat dengan kedalaman 10 km pada 27 km Timur Laut Lombok Utara Provinsi Nusa Tenggara Barat, Minggu (5/8/2018) pukul 18.46 WIB.
Gempa tidak berpotensi tsunami.
Selanjutnya BMKG telah melakukan pemutakhiran gempa dengan kekuatan 7 SR pada kedalaman 15 km.
Pusat gempa 18 km Barat Laut Lombok Timur NTB. Gempa berpotensi tsunami.
Baca: Para Menteri Berhamburan Menyelamatkan Diri Saat Gempa Guncang Lombok
Imron, warga Lombok, mengatakan, saat kejadian gempa bumi, warga yang menjadi korban gempa bumi pada 29 Juli 2018 tidak berada di rumah masing-masing.
"Warga yang jadi korban gempa bumi lalu masih berada di pengungsian. Mereka masih takut untuk tinggal di rumah sehingga tetap bertahan di pengungsian," kata Imron kepada Warta Kota Minggu malam.
Imron mengatakan, sampai malam ini tidak ada korban jiwa karena warga tetap berada di pengungsian.
Akan tetapi, kata Imron, rumah warga korban gempa pada jelang akhir bulan Juli yang kondisi rusak ringan, saat ini rusak dan ada yang ambruk.
"Jadi sebelumnya rumah warga itu rusak ringat atau rusak berat. Ada gempa pada malam ini, rumah mereka ambruk. Tetapi warga tidak ada yang tinggal di rumah mereka," kata Imron.
Akibat gempa ini, kata Imron, warga juga kesulitan melakukan komunikasi melalui telepon.
"Komunikasi via telepon sulit. Terkadang sambung terkadang tidak. Listrik juga padam," kata Imron.
Penulis: Dewi Pratiwi