News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gempa di Lombok

Pelayanan Navigasi AirNav Indonesia Cabang Denpasar Berjalan Normal

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

General Manager AirNav Indonesia Cabang Denpasar, Rosedi (memakai baju batik cokelat) saat memonitor operasional navigasi penerbangan pasca gempa 7 SR yang mengguncang Lombok Utara Minggu (5/8/2018) malam. TRIBUN BALI/ZAENAL NUR ARIFIN

Laporan Wartawan Tribun Bali, Zaenal Nur Arifin

TRIBUNNEWS.COM, MANGUPURA - Pelayanan navigasi di AirNav Indonesia Cabang Denpasar berjalan normal pasca gempa 7 SR terjadi di Lombok Utara dan dirasakan hingga ke Bali.

"Situasi dan kondisi keadaan bangunan di operational building/atau OB dan tower AirNav Cabang Denpasar serta gedung ER (extended range) transmitter dan receiver di Kintamani dalam keadaan normal, tidak berdampak. Pelayanan navigasi di Airnav cab Denpasar dalam keadaan normal," ungkap General Manager AirNav Indonesia Cabang Denpasar, Rosedi, Minggu (5/8/2018) malam.

Rosedi menambahkan, pelayanan dari personel-personel AirNav, Air Traffic Control (ATC), dan teknik serta fasilitas di Cabang Denpasar ini dalam keadaan normal.

Baca: Nyawa Ni Made Yuli Tak Tertolong Setelah Tertimpa Runtuhan Tembok Rumah Kosnya

"Alhamdulillah, puji syukur kepada Tuhan YME, pelayanan navigasi oleh Perum LPPNPI Denpasar tetap berjalan normal ketika gempa berlangsung dan pasca gempa," tutur Rosedi kepada Tribun Bali.

Ia mengatakan, akibat gempa kemarin dampak operasional hanya berakibat terhadap proses delay atau keterlambatan penerbangan pada beberapa pesawat yang akan mendarat di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai karena adanya runway inspection yang dilakukan oleh PT Angkasa Pura I (Persero).

Artikel ini telah tayang di Tribun-bali.com dengan judul Pelayanan Navigasi AirNav Indonesia Cabang Denpasar Berjalan Normal Pasca Gempa 7 SR Lombok

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini