TRIBUNNEWS.COM, LOMBOK - Penanganan darurat dampak gempa 7 SR di wilayah Lombok masih terus dilakukan dengan intensif.
Evakuasi korbanyang masih diduga tertimbun material bangunan roboh masih dilakukan.
Pelayanan kebutuhan dasar bagi pengungsi dengan mendistribusikan logistik makin diintensifkan ke banyak daerah yang terdampak.
Rapat untuk membahas kesamaan data korban dan mekanisme pelaporan telah dilakukan di Posko Utama Kecamatan Tanjung Lombok Utama antara BNPB, TNI, Polri, Basarnas, Kementerian/Lembaga dan Pemda.
"Disepakati bahwa data resmi adalah dari Posko Utama yang selanjutnya BNPB yang menyampaikan ke luar kepada masyarakat dan media sebagai data resmi," kata
Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB.
Hingga 9/82018 pukul 17.00 WIB (H+4), jumlah korban meninggal dunia akibat gempa 7 SR yang mengguncang NTB dan Bali adalah 259 orang meninggal dunia dimana terdapat di Kabupaten Lombok Utara 212 orang, Lombok Barat 26 orang, Lombok Timur 11, Kota Mataram 6, Lombok Tengah2 orang dan Kota Denpasar 2 orang.
Data ini masih akan terus bertambah mengingat Tim SAR masih menemukan korban di reruntuhan bangunan dan masih diidentifikasi, diduga korban masih berada di bawah reruntuhan bangunan yang belum dievakuasi.
Baca: Zulkieflimansyah: Gempa Lombok Mestinya Jadi Bencana Nasional
Adanya laporan dari aparat daerah yang mentakan adanya korban meninggal di daerah sebelumnya dan sudah dimakamkan tetapi belum di data dan dilaporkan ke Posko sehingga data korban meninggal dunia akan bertambah.
Sebanyak 1.033 orang luka berat dan masih dirawat inap di rumah sakit dan puskesmas. Pengungsi sebanyak 270.168 orang yang tersebar di banyak tempat.
Jumlah pengungsi ini juga sementara karena belum semua pengungsi terdata baik. Kerusakan fisik meliputi 67.857 unit rumah rusak, 468 sekolah rusak, 6 jembatan rusak, 3 rumah sakit rusak, 10 puskesmas rusak, 15 masjid rusak, 50 unit mushola rusak, dan 20 unit perkantoran rusak. Angka ini juga sementara.
Sementara itu ribuan personil dikerahkan untuk penanganan dampak gempa. Untuk evakuasi dikerahkan 21 alat berat yang terdiri dari escavator, dozer, dump truk, loader, trailer, dan mobile crane.
Alat berat akan terus ditambah dari wilayah sekitar dan pihak swasta. Tim SAR gabungan dari Basarnas, TNI, Polri, ESDM dan relawan melanjutkan proses pencarian korban.
Di Masjid Jabbal Nur Dusun Lading-Lading Desa Tanjung Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara, Tim SAR masih melaukan pencarian dengan alat berat adanya gempa 6,2 SR pada siang tadi menyebabkan tanah sekitar masjid retak, menara bergeser sehingga membahayakan tim SAR.
Adanya gempa susulan 6,2 SR dengan pusat gempa 6 km barat laut Lombok Utara, kedalaman 12 km dengan pusat gempa di darat di Kabupaten Lombok Utara pada 9/8/2018 pukul 12.25 WIB menyebabkan masyarakat makin trauma. Gempa dirasakan keras menyebabkan beberapa bangunan rusak.
Tercatat 24 orang luka-luka tertimpa bangunan roboh akibat gempa 6,2 SR. Gempa susualand ari gempa utama 7 SR hingga saat ini sebanyak 362 kali gempa, dimana 18 kali gempa dirasakan.