TRIBUNNEWS.COM, JOGJA - Tersangka kasus perjokian di UMY, BNP(19), warga Muntilan, Magelang, Jawa Tengah mengaku terpaksa menjadi seorang joki karena terdesak kebutuhan ekonomi.
Tersangka mengaku membutuhkan uang yang jumlahnya cukup besar untuk pengobatan ibunya yang tengah sakit stroke.
Kanit Reskrim Polsek Kasihan, Iptu Aru mengatakan, BNP baru lulus Sekolah Menengah Pertama (SMA) tahun ini.
Tersangka sebetulnya sudah diterima di salah satu perguruan tinggi di Magelang, Jawa Tengah.
"BNP ini orangnya cerdas, dan mau jadi joki karena butuh uang untuk pengobatan ibunya yang sakit stroke. BNP dijanjikan uang Rp30 juta kalau berhasil meloloskan," katanya, Kamis (9/8/2018).
Sampai saat ini BNP belum menerima uang imbalan yang dijanjikan oleh AW.
Dalam perjanjian antara BNP dan AW menyebut bahwa uang tersebut akan dibayarkan apabila sudah dinyatakan lolos dalam ujian masuk tersebut.
"Jadi BNP ini belum dapat uang karena ketahuan jadi joki," ujarnya. (tribunjogja)