TRIBUNNEWS.COM, MATARAM - Hari ini Jumat (17/8/2018), menjadi ulangan sejarah 73 tahun silam yang juga bertepatan pada Jumat 17 Agustus 1945, Soekarno- Hatta sebagai atas nama bangsa Indonesia memproklamirkan Kemerdekaan Bangsa Indonesia di jalan Pegangsaan.
Banyak komponen masyarakat Indonesia dari berbagai latar suku, agama, ras dan pulau pada waktu itu menyerahkan dan mendarmakan baktinya untuk kemerdekaan dan sekaligus mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia dari penjajah.
Tak terkecuali, almagfurlah Maulanasyaikh TGKH M Zainuddin Abdul Madjid, (Pahlawan Nasional) Pendiri Organisasi Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah ( NWDI), di mana perjuangannya bersama para guru dan santrinya ikut angkat senjata mengusir kaum penjajah di tanah Lombok Indonesia.
Dalam menyusun strategi, Maulanasyaikh TGKH M Zainuddin Abdul Madjid mendirikan Santren Mujahidin di Bermi Pancor Lombok Timur NTB sebagai tempat penyusunan taktik dengan tameng pengajaran agama Islam sehingga oleh penjajah tidak ditutup pesantren tersebut kendati para penjajah Jepang menduga di tempat tersebut dijadikan markaz pejuang kemerdekaan RI.
Dengan kiprah yang begitu panjang dalam merebut kemerdekaan Indonesia, maka Maulanasyaikh banyak mendapat penghargaan dari pemerintah Republik Indonesia.
Terakhir, Presiden ke-7 RI Joko Widodo menganugrahi Almagfurlah Maulanasyaikh TGKH M Zainuddin Abdul Madjid, gelar Pahlawan Nasional pada tanggal 9 Nopember 2017 lalu atas jasa-jasa beliau berjuang dan membangun bangsa Indonesia.
"Alhamdulillah dan syukur kepada Allah SWT atas anugrah kemerdekaan Republik Indonesia ini. Di mana NW dan Ninikda Maulanasyaikh juga terlibat dalam perjuangan tersebut," kata cucu TGKH M Zainuddin Abdul Majid, TGB M Zainuddin Atsani, saat mengikuti detik-detik Proklamasi di Istana Negara melalui layar lebar, di kediamannya, Mataram, Jumat ( 17/8/2018).
TGB Tsani, panggilan akrabnya, mengungkapkan, nikmat kemerdekaan Republik Indonesia yang dirasakan ini terasa istimewa, karena NW juga memiliki andil dan peran dalam membangun pondasi Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI).
Karena itu, kata dia, tidak ada alasan bagi waga NW untuk tidak mendukung segala bentuk pembangunan yang dilakukan pemerintah.
"Mari wujudkan cita-cita pendiri bangsa Indonesia, untuk menjadi bangsa yang kuat, bermartabat dan menjesahterakan rakyatanya," imbuh TGB.
Ia juga mengimbau kepada semua lembaga pendidikan NW dan pengurus NW di seluruh Indonesia untuk memeriahkan hari kemerdekaan bangsa Indonesia ke 73 ini dengan berbagai kegiatan kebangsaan untuk menumbuhkan patriotisme anak bangsa.
"Sebelumnya, juga pada Kamis malam, jelang hari 17 Agustus 2018, Organisasi NW yang tersebar di 21 Propinsi telah menggelar Hiziban akbar dalam rangka menyambut HUT RI ke 73, atas instruksi Ketua Umum PBNW Hj St Raihanun Zainuddin Abdul Madjid. Selamat HUT RI ke 73, semoga Bangsa Indonesia tetap jaya dan sejahtera rakyatnya," kata TGB