Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Wahidin
TRIBUNNEWS.COM, SINTANG - Korban tewas kebakaran lahan bertambah. Kali ini, korban ditemukan di Kabupaten Sintang.
Kapolres Sintang, AKBP Sudarmin membenarkan kejadian tersebut.
Saat dihubungi Tribun, Kapolres mengatakan bahwa jenazah tersebut merupakan warga setempat.
Korban ditemukan di sebidang lahan bekas terbakar terletak di Dusun Enceruan Hilir, Desa Senangan, Kecamatan Ketungau Tengah, Senin (20/8/2018) sekitar pukul 05.00 WIB.
Kapolres juga mengungkap identitas korban.
"Ya betul, korban merupakan seorang kakek bernama Esungga berusia 69 tahun. Korban merupakan warga setempat dan memang pekerjaannya bertani. Diketahui bahwa TKP tersebut merupakan lahan korban," jelasnya, Senin (20/8/2018).
Baca: Kisah Patriotik Johny Gala, Siswa SMP yang Panjat Tiang Bendera Karena Tambangnya Putus
Sudarmin mengatakan, berdasarkan informasi sementara yang dihimpun pihaknya, diketahui korban pada Minggu (19/8/2018) sekitar pukul 11.00 WIB pamit berangkat ke kebun milik korban untuk memadamkan api yang dibakar sendiri dan belum padam.
"Korban berusaha memadamkan api di kebun milik korban yang dibakar sendiri. Kemudian hingga sore hari, korban tidak ada kabar. Ini membuat keluarga khawatir dan mengajak masyarakat melakukan pencarian," katanya.
"Kemudian pada Minggu (20/8) sekitar pukul 05.00 WIB korban ditemukan di kebun miliknya dalam keadaan meninggal dunia. Sekujur tubuh korban hangus terbakar dan diduga korban terjebak di kebun miliknya," tambahnya.
Kapolres mengatakan bahwa berdasarkan penyidikan sementara, memang diduga kuat karena korban terjebak kebakaran. Karena usia yang senja dan fisik korban tidak kuasa untuk menghindari api yang cepat membesar.
Bukan Kali Pertama
Sebelumnya, Tiga korban diduga kebakaran lahan di Nanga Pinoh hebohkan warga.
Hal ini diketahui dari postingan akun facebook @adi saputro yang diposting Senin (13/8/2018)
Dari informasi akun @adi saputro, tiga korban itu adalan Adong (50), Rio (11) dan Vito (8).
Mereka adalah satu keluarga yang tinggal di Desa Nanga Tikan Kecamatan Belimbing Hulu.
Berdasarkan keterangan, korban saat itu mereka membakar lahan untuk ladang tanpa ada bantuan dari warga lain.
Kejadian sekitar pukul10.00 hingga 13.00 WIB.
Karena cuaca panas dan angin cukup kencang sehingga mengakibatkan arah api berbalik.
Akibatnya Seorang bocah berusia tujuh tahun meninggal dunia akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Dusun Tikan II Desa Nanga Tikan Kecamatan Belimbing Hulu pada Minggu (12/8/2018 tersebut.
Identitas anak tersebut diketahui bernama Pito (7) dan selain itu ada dua orang lain turut menjadi korban kebakaran lahan tersebut yakni bernama Adong (65) dan anaknya Nasario Putra alias Rio (10) saudara kandung Pito
Korban Pito yang masih pelajar ini meninggal di lokasi kejadian, sementara kakeknya Adong mengalami luka bakar sekitar 76 persen dan Nasario Putra juga mengalami luka bakar sekitar 60 persen.
Kedua korban kebakaran saat ini sedang menjalani perawatan medis secara intensif di RSUD Citra Husada di Nanga Pinoh
Saat di konfirmasi Kapolres Melawi AKBP Ahmad Fadlin membenarkan peristiwa tersebut, Korban terbakar di atas lahannya sendiri dan informasi sementara korban mengakui membakar lahannya sendiri
"Korban bersama kedua anak tersebut sedang berada di rumah pondok di ladang, tiba-tiba api yang membakar lahan membesar menyambar pondok korban,"kata Kapolres Melawi pada Senin (13/8)
Lanjutnya, untuk kronologis kejadian berdasarkan keterangan Udun kepala dusun Tikan II desa Nanga Tikan, korban Adong dan kedua anaknya pada minggu (12/8) pagi pergi ke ladang miliknya yang berjarak sekitar 1 jam dari Dusun Tikan II.
"Adong berencana pergi ke landak untuk menanam pagi atau Nugal , namun sekitar pukul 17.00 Wib Kepala Dusun Udun melihat ada kobaran api di sekitar ladang milik Adong, kemudian Udun meminta dua anak Adong yang lain yakni Jendri dan Jepri Handiuntuk mengecek ke lokasi,"ujarnya.
Dikatakannya lagi, setiba di lokasi, Jendri mengetahui ayah dan adiknya terperangkap di dalam api dan akhirnya ia pun meminta bantauan warga lain untuk mengevakuasi para Korban ke Dusun dan akhirnya Sekira pukul 20.30 Wib.
"Para korban berhasil dievakuasi ke Dusun dan selanjutnya dibawa ke Puskesmas Tiong Keranjik untuk mendapatkan pertolongan medis yang kemudian dirujuk ke RS. Citra Husada Nanga Pinoh,"jelasnya.
Kemudian Kapolres Melawi menuturkan pihaknya sedang melakukan penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut, untuk informasi sementara lahan yang terbakar yakni sekitar satu hektar.
"Yang meninggal itu anak yang kecil dan kita saat ini kita sedang memintakan visum, dan anggota saat ini melakukan cek TKP dari kemarin malam, hingga saat ini belum kembali," pungkasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di tribunpontianak.co.id dengan judul Kebakaran Lahan Kembali Makan Korban Jiwa, Jenazah Korban Ditemukan Mengenaskan