TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Penemuan dua balita yakni Rahman dan Akbar di sebuah gudang dengan kondisi memprihatinkan mengundang rasa simpati warga yang melihat keduanya.
Dengan tubuh kumal dan penuh koreng keduanya ditemukan terkurung dan sempat menangis sehingga memancing penasaran warga yang kebetulan lewat.
Tak hanya kumal, badan kedua bocah tersebut juga penuh koreng, dahi ada bekas luka pukul, di punggung juga ada luka memar. Bagian kuku jari tangan juga ada luka lebam seperti bekas terjepit atau luka dalam.
Baca: Dramatis, Sopir Bus Lelet, Metty Ambil Alih Setir dan Kendarai Sendiri Angkutan Bandara ke Kualanamu
Rahman dan Akbar juga terlihat sangat kelaparan. Hal itu terlihat saat warga memberikan makan pada keduanya, mereka terlihat sangat lahap menyantap makanan tersebut.
Disekap di dalam gudang yang berlantaikan tanah, baju dan badan kedua balita juga terlihat penuh tanah dan rambutnya juga terlihat berdebu.
Lantas, apa kata Suryanto yang tak lain adalah paman kedua bocah yang dipercayai orangtua Rahman dan Akbar untuk merawat mereka selama orangtuanya merantau ke Timor Leste?
Kepada Polisi, Suryanto mengaku jika dia mengurung kedua keponaannya yang masih balita tersebut di dalam gudang yang disekat pakai tripek karena bandel.
"Dari pengakuan Suryanto, dirinya memang pernah memukul anak tersebut karena bandel. Ini yang sangat kita sayangkan, kalaupun bandel tidak seharusnya anak di kurung di dalam gudang sampai malam," kata Kapolsek Batuaji, Kompol Syafruddin Dalimunthe, Jumat (24/8/2018).
Berdasarkan hasil pemeriksaan polisi, Suryanto, memiliki tiga orang anak. Satu orang sudah besar dan dua orang lagi masih kecil.
"Ini yang masih kita kembangkan, jika dilihat dari kondisi kedua anak tersebut, sepertinya bukan satu kali saja keduanya dikurung di dalam gudang. Kemungkinan selama ini tidak diurus atau ditelantarkan," kata Syafruddin. (Ian Pertanian)
Artikel ini telah tayang di tribunbatam.id dengan judul Tega Kurung Keponakan Sendiri di Gudang, Begini Pengakuan Suryanto pada Polisi