Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gecio Viana
TRIBUNNEWS.COM, KUPANG - Jenazah Adensio Da Cruz (21), korban meninggal akibat bentrokan antara warga Desa Oebelo dan warga Desa Tanah Merah telah diterima sekira pukul 04.00 Wita di rumah duka di RT 10 RW 005 Desa Oebelo, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Jumat (24/8/2018)
Terlihat Paulus A. Daud, Kepala Desa Oebelo bersama para tokoh masyarakat dan pihak keluarga tengah berkumpul di rumah duka dan mendiskusikan langkah selanjutnya
Aparat gabungan TNI-POLRI terus berjaga di dua titik di desa tersebut untuk mencegah terjadi bentrok susulan.
Diberitakan, terjadi bentrok antarwarga dari dua desa sekira pukul 17.00 Wita.
Warga dari kedua desa tersebut saling serang menggunakan senjata tajam dam menggunakan senapan angin.
Baca: Bentrok Dua Desa di Kabupaten Kupang, Saling Serang Gunakan Senjata Tajam dan Senapan Angin
Ia menjelaskan, dari informasi yang didapatkannya terdapat lima orang korban dari bentrokan tersebut yang terdiri atas tiga orang warga Desa Oebelo dan dua orang korban lainnya dari desa Tanah Merah.
"Ada yang bilang kena tembak senapan angin (korban dari Desa Oebelo) dan dua orang korban dari desa Tanah Merah bilangnya kena tembak pakai senapan angin," katanya.
Ia pun belum mengetahui kronologi persoalan tersebut secara rinci dan hanya mendengar kronologi masalah dari sejumlah warga.
Aparat gabungan dari TNI-POLRI nampak berjaga di kedua desa tersebut.
Pihak kepolisian menurunkan personil pengamanan dengan senjata lengkap.
Nampak beberapa mobil dalmas diparkir di depan gereja Emaus Oebelo.
Sementara itu sebagian aparat kepolisian juga berjaga di area kompleks WNI Eks Timtim yang merupakan tempat terjadinya bentrokan.
Sebanyak sembilan korban bentrokan antara warga Desa Oebelo dan Desa Tanah Merah, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, NTT, Kamis (23/8/2018) petang, dilarikan ke RS Naibonat.
Dari 9 korban, satu meninggal dunia, sedangkan 8 lainnya masih mendapatkan perawatan intensif.