Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha Sukarna
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Hani (21), warga Kabupaten Purwakarta, korban penembakan orang tak dikenal di Tol Pasteur Bandung Jumat (31/8/2018) pukul 04.00 sudah melewati masa kritis.
Hani juga sudah bisa berkomunikasi, usai operasi selama lebih dari 5 jam di RS Hasan Sadikin Bandung dua hari lalu.
"Kondisinya sudah membaik, sudah bisa berkomunikasi," ujar Kepala IGD RS Hasan Sadikin Bandung, dr Dodi Tavianto di kantornya, Minggu (2/9/2018).
Meski begitu, saat ini kondisi tangan dan kakinya lumpuh. Kekuatan otot tangan korban hanya 2 dari skala 5. Sedangkan kakinya lumpuh total.
"Saya belum bisa katakan ini akan lumpuh total atau lumpuh permanen karena perlu pemantauan lebih lanjut. Apalagi, berkaitan dengan saraf ini kan membutuhkan penyembuhan lama," ujarnya.
Baca: Keluarga Bantah Kombes Heri Nixon Menculik dan Menganiaya Ade Saputra dan Keluarganya
Penyebab kelumpuhan, karena peluru yang menembus leher mengenai sumsum tulang belakang bagian leher yang memiliki peran fital dalam menggerakkan saraf-saraf penggerak.
"Termasuk pernapasan dan pemicu detak jantung. Otot gerak juga ditentukan di saraf tulang belakang leher ini," ujar Dodi.
Operasi yang dilakukan sebelumnya merupakan operasi pembersihan pecahan proyektil peluru yang menembus di dalam leher korban.
Baca: Seorang Mahasiswa Dijanjikan Upah Rp 15 Juta Jika Berhasil Mengantarkan Sabu dari Aceh ke Jakarta
"Operasi kemarin pembersihan serpihan proyektil peluru, berjalan lancar," kata Dodi.
Hani sempat dirawat di RS Dustira namun belakangan dirujuk ke RS Hasan Sadikin Bandung pada hari kejadian.
Ia bersama dua perempuan lainnya, dibawa dua pria asal Jalan KK Singawinata Purwakarta, Salim (30) dan Samudi (29) untuk pergi ke tempat hiburan di Bandung.
Di tempat hiburan itu, Salim dan Samudi terlibat pertengkaran dengan pengunjung tempat hiburan.
Saat pulang, pria tak dikenal menembak mobil yang dikendarai Salim dan peluru mengenai leher Hani yang duduk di belakang.