Laporan wartawan Tribunkaltim.co, Muhammad Arfan
TRIBUNNEWS.COM, TANJUNG SELOR – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kalimantan Utara akan bakal membuat tempat konservasi kepiting di Pulau Cermin, tak jauh dari muara Sungai Kayan, Kabupaten Bulungan.
Rencana DKP membuat tempat konservasi kepiting sebagai respon untuk meningkatkan populasi kepiting seiring laju penangkapan kepiting di provinsi ini. Kepiting yang memiliki nilai ekonomis tinggi diharapkan populasinya terus terjaga.
"Masyarakat kita sejauh ini memanfaatkan kepiting untuk memenuhi kebutuhan ekonomi mereka. Kita bantu dengan konservasi agar ketersediaan kepiting terjaga terus," kata Amir Bakry, Kepala DKP Kalimantan Utara kepada Tribunkaltim.co, Jumat (7/9/2018).
Selain karena laju penangkapan, penurunan populasi juga disebabkan oleh lingkungan seperti iklim, makanan, termasuk predator di air.
Hadirnya kawasan konservasi kepiting diharapkan laju pertumbuhan kepiting bisa lebih maksimal.
"Kita akan melibatkan tim ahli untuk survei lokasi pulau itu. Kemudian nanti akan dilihat juga seperti apa perilaku kepiting di situ, bagaimana reproduksinya," ujarnya.
Pembangunan pulau konservasi kepiting tengah dalam proses pengkajian. Anggarannya rencananya akan disiapkan oleh APBD.
Kalimantan Utara memproduksi kepiting sebanyak 20 ton per hari. Sebulan sebanyak 600 ton. Dari produksi itu, 60 persennya diekspor ke pasar Asia dengan cara ilegal dan legal. Selebihnya, 30 persen untuk memenuhi konsumsi dalam negeri dan 10 persen untuk konsumsi lokal.
Potensi kepiting Kalimantan Utara seharusnya kata Amir menjadi salah satu brand ekspor provinsi bungsu ini. Bukan malah menjadi penyuplai kepiting ekspor bagi negara tetangga.
"Kita mau Kalimantan Utara yang jadi pengekspor, bukan cuma pengirim ke Tawau. Sudah berpuluh-puluh tahun tauke di Tawau yang menikmati keuntungan paling besar. Seharusnya, masyarakat kita sendiri yang menikmati hasil ekspor itu," ujarnya. (Wil)