Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha Sukarna
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Gubernur Jabar Ridwan Kamil menilai warga Jawa Barat mayoritas terpapar radikalisme dan cenderung berbuat teror.
Sosialisasi bahaya terorisme dan radikalisme digelar di Mapolda Jabar, Rabu (12/9) menghadirkan Kepala Badan Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Suhardi Alius.
"Tadi mendapat penjelasan soal bahaya radikalisme dan terorisme oleh Kepala BNPT. Ternyata (warga) Jabar yang terpapar dari sisi terorisme cukup banyak," kata Emil sapaan akrabnya.
Dalam sosialisasi itu, ia mengaku khawatir karena penyebaran radikalisme dan terorisme menjangkit generasi muda dan ke fasilitas-fasiltas pendidikan jenjang menengah hingga perguruan tinggi.
"Yang memang arahnya sekarang terorisme dan radikalisme menyasar ke anak-anak sekolah hingga perguruan tinggi, kata Emil.
Dengan identifikasi masalah tersebut ia mengaku sedang memformulasikan program deradikalisasi bersama BNPT.
"Saya komitmen lima tahun ke depan bersama Kapolda Jabar dan BNPT untuk menyiapkan program-program untuk menangkalnya," ujarnya.
Kapolda Jabar Irjen Pol Agung Budi Maryoto menambahkan sosialisasi ini jadi penting untuk menangka radikalisme.
"Ini untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiap siagaan bersama antisipasi radikalisme dan terorisme sehingga Jabar aman,"ujar dia.
Ia menjelaskan, selama 2017, ada 10 kasus terkait terorisme dan 2018 lima kasus. "Pascakeruushan Mako Brimob, sel-sel terorisme di wilayah Jabar yang kami amankan mencapai 61 orang," kata dia dalam sambutannya.