Laporan Wartawan Bangka Pos, Dedy Qurniawan
TRIBUNNEWS.COM, PANGKAL PINANG -- PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR) akan menyuplai kebutuhan semen untuk proyek pembangunan di lingkungan PT Timah Tbk. Ini adalah bagian dari kerja sama kedua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut yang dituangkan pada Nota Kesepahaman/ Memorandum of Understanding (MoU), Jumat (14/9/2018) malam.
Penandatangan dilakukan oleh Direktur Utama (Dirut) SMBR Rahmad Pribadi dan Dirut PT Timah Tbk, M. Riza Pahlevi Tabrani di Graha Timah, Pangkalpinang. Nota kesepahaman tersebut berlaku selama tiga tahun sejak ditandatangani.
Baca: Mental Jadi Fokus yang Dibenahi Timnas U-16 Indonesia
Baca: Aurel Ungkap Hal yang Ditutupinya, Pernah Bohong hingga Buat Ashanty Menangis
Rahmad mengatakan kerja sama juga dilakukan diranah transportasi air dan di bidang pengembangan usaha dan bisnis. "Kami juga akan terus menjajaki kerja sama lain yang dipandang perlu dalam rangka sinergi BUMN," kata Rahmad.
Rahmad mengatakan, BUMN yang dipimpinnya selama setahun terakhir memproduksi semen Ordinary Portland Cement (OPC) tipe I, Portland Composite Cement (PCC) serta tipe semen lainnya.
Saat ini, kata Rahmad, SMBR memiliki pabrik di tiga lokasi yaitu, Lampung, Baturaja, dan Palembang.
Menurutnya, SMBR semakin mengukuhkan diri untuk terus menjasi market leader di wilayah Sumatera bagian Selatan dan Tengah. Ke depan, manajemen memiliki target untuk menjadi market leader di se-Pulau Sumatera dan Indonesia.
Pertumbuhan konsumsi semen di Sumatera yang menurut Rahmad mencapai 5-8 persen, mampu dilampaui Semen Baturaja yang hingga saat ini bisa tumbuh hingga 12 persen.
"Sehingga kami masih memiliki peluang yang sangat besar untuk terus menjadi Green Cement Based Building Material Company terdepan di Indonesia," katanya.
Saat ini, Rahmad menyatakan SMBR tengah melakukan penetrasi untuk memasuki wilayah pasar baru, terutama di Bangka Belitung dan sekitarnya.
Hal ini tercermin dalam Quick Win Initiatives atau Insentif Tiga Gajah yang telah dicanangkan oleh manajemen SMBR sebagai langkah strategis untuk mencapai semua target.
Salah satu target tersebut adalah menjalin sinergi BUMN yang merupakan bagian dalam Inisiatif Tiga Gajah.
Menurut Rahmad, penandatangan nota kesepahaman adalah komitmen awal dalam rangka mewujudkan kerja sama yang saling menguntungkan dan mampu membersihkan nilai tambah bagi perusahaan.
"Dengan tetap memperhatikan prinsip Good Corporate Governence (GCG)," ucapnya.