TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN - Tim peneliti Balai Arkeologi Yogyakarta memulai test pit, atau uji penggalian diduga situs kuno Mataram di Dusun Balongbayen, Purwomartani, Kalasan, Sleman.
Test pit dimulai sejak Minggu (16/9/2018), dan akan berlangsung beberapa hari mendatang. Tim penelitian dipimpin Baskoro Daru Cahyono.
5 Fakta Unik Seputar Situs Kuno Liangan, Mulai Temuan Yoni Hingga Misteri Gadis Mataram Kuno
Menguak Jejak Situs Kuno Liangan, Misteri Tangga Penghubung Teras 4 ke Teras 3 Belum Terpecahkan
Penelitian kali ini bagian dari usaha melacak jejak ibukota Mataram Kuno. Penelitian pendahuluan sebelumnya dilakukan di Magelang dan beberapa titik di Sleman.
Baskoro Daru sebagai pelaksana penelitian ingin menguji hipotesis lokasi ibukota Mataram Kuno berdasar konsep kosmogoni kebudayaan Hindu.
Mengungkap Teka-teki Bendung Kuno di Widodomartani Kalasan
Hingga Senin (17/9/2018) siang ini, para pekerja terus menggali kotak ekskavasi di sisi utara sebuah kebun jagung Dusun Bayen.
Kedalaman penggalian kotak penelitian paling dalam sudah mencapai tiga (3) meter. Namun belum terlihat petunjuk signifikan terkait artefak kuno.
Penelitian sejarah di Balongbayen ini sempat membuat gaduh warga. Tersiar kabar dari mulut ke mulut penelitian ini dilakukan karena ada candi besar di daerah ini.
Melihat Harta Karun Mataram Kuno, dari si Cantik Prajdnaparamita Hingga Mangkuk Emas Relief Ramayana
Maryanto, warga Bayen, mengaku ibunya sempat galau mendengar kabar heboh ini. Sebab, khawatir jika benar ada candi besar, warga akan digusur.
"Warga heboh karena dari mulut ke mulut konon besarnya (candi) lebih dari Prambanan, bahkan Borobudur," kata Maryanto.
Mungkinkah Areal Pabrik Ini Menyimpan Jawaban Misteri Besar Sejarah Mataram Kuno?
Menurut Baskoro, penelitian di Balongbayen akan menguji hipotesis letak permukiman ibukota Mataram ada di tengah-tengah persilangan titik Candi Sambisari dan Candi Kedulan.
Juga di tengah persilangan dengan titik antara Situs Bromonilan dan Situs Dhari. Lokasi ini juga berada di antara dua sungai besar, Kali Opak di timur dan Kali Kuning di sebelah barat.(Tribunjogja.com/xna)