Laporan Wartawan Tribun Bali I Wayan Sui Suadnyana
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Ketut Pasek Mas (46) tewas tergeletak dalam kondisi tubuh bersimbah darah di halaman parkir kantor jasa pengiriman barang Titipan Kilat (Tiki) di Jalan Kapten Regug No 1, Denpasar, Rabu (26/9/2018).
Pria yang sehari-hari berprofesi sebagai juru parkir tewas dengan 12 luka akibat tusukan pisau bayonet sang pelaku, Wayan Siki (65).
Informasi yang dihimpun dari pihak kepolisian menyebutkan, korban tewas di tempat usai terlibat perselisihan dengan sesama juru parkir yang diduga dipicu akibat rebutan lahan.
Polisi sudah mengamankan pelaku dan telah mengantongi sejumlah barang bukti.
Kapolsek Denpasar Timur, AKP I Nyoman Karang Adiputra saat dikonfirmasi Tribun Bali, tadi malam, menyatakan saat ini pihaknya sedang mendalami keterangan pelaku Wayan Siki (65).
Pelaku ditangkap di Jl Gunung Batur saat akan bermaksud menyerahkan diri kepada pihak kepolisian.
"Ada saksi lokasi kejadian melaporkan ke mana arah tersangka kabur. Dia ditangkap saat akan menyerahkan diri sesuai pengakuan pelaku. Sekarang sudah kami amankan dan dalam proses penyelidikan lebih lanjut," ungkapnya.
Pembunuhan ini terjadi saat situasi lokasi kejadian tengah sepi.
Baca: Terlibat Perkelahian, Buruh Angkut Pasar di Banjarmasin Tewas dengan Tiga Luka Tusukan
Karyawan kantor Tiki juga dalam sesi istirahat makan siang di lantai II. Sementara, korban saat itu mendapat giliran jaga parkir pagi hari.
Selanjutnya, sekira pukul 14.00 Wita, sejumlah karyawan dikagetkan oleh suara teriakan korban.
Saat didatangi, mereka mendapati korban yang bertubuh kecil itu dalam keadaan tergeletak bersimbah darah.
Pelaku, menurut saksi, juga masih ada di lokasi kejadian dengan pisau di tangannya.
Setelah korban tewas, pelaku yang memiliki badan besar itu langsung kabur dengan membawa sepeda motor miliknya.
Namun demikian, aksi pembunuhan tersebut terekam CCTV sehingga memudahkan polisi mengidentifikasi pelakunya.
Selang satu jam kemudian, pihak kepolisian mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP.
Berdasarkan hasil identifikasi tim Inafis menyebutkan, korban ditemukan tergeletak dengan posisi kepala ke arah timur dan kaki ke barat dengan masih menggunakan seragam juru parkir.
Dari hasil pemeriksaan tim Inafis menemukan ada sejumlah enam luka tusuk pada kiri dan kanan korban, serta dua luka tusuk pada bagian kepala.
Korban diketahui tewas di tempat kejadian karena kehabisan darah.
Sementara, hasil keterangan tersangka yang berhasil digali terungkap motif pembunuhan yang dilakukan pelaku.
Dari hasil interogasi awal, pelaku mengakui nekat menghabisi nyawa korban karena merasa sakit hati telah dikhianati.
Jauh hari sebelum waktu kejadian, terang dia, korban mengadu pada pelaku bahwa lahan parkirnya akan diambilalih oleh pihak lain.
Namun, belakangan setelah pelaku menelusuri hal itu, ternyata perkataan korban tidak benar.
Ia mendapati Pasek masih menjadi juru parkir di Kantor Tiki.
Merasa sakit hati telah ditipu, ia pun mendatangi lokasi parkir tersebut dan menemui Pasek.
Tanpa ba-bi-bu, tersangka langsung mengeluarkan pisau dari kantongnya untuk menghabisi nyawa korban.
"Dari hasil interogasi awal, sebab masalah terkait lahan parkir. Pelaku merasa sakit hati karena dibohongi oleh korban," beber Karang Adiputra.
Menurut kakak korban, Ketut Sri Deli, adiknya tersebut baru saja mulai kerja karena mendapat tugas siang.
"Tugas siang, jam 2 mulai tugas," katanya di lokasi kejadian penusukan tersebut.