TRIBUNNEWS.COM, POLEWAI MANDAR – Warga yang sedang melaksanakan salat maghrib berjemaah berhamburan ke luar masjid saat gempa bermagnitudo 7,4 terjadi, Jumat (28/9/2018).
Ciwang, seorang jemaah Masjid Al-Muttaqim mengaku sempat bertabrakan dengan jemaah lain saat salat Magrib.
Awalnya, getaran gempa membuat jamaah oleng.
Baca: Urus Dana Insentif Daerah, Yaya Terima Uang Rp 600 Juta dan 55.000 Dollar AS dari Bupati Tabanan
Kemudian masjid terasa bergotang-goyang hampir dua menit.
Meraskaan itu, jemaah menghentikan salatnya dan keluar masjid.
"Saya langsung lompat keluar masjid saat tahu kalau gempa terjadi," ujar Lukmas, Jumat.
Baca: Satpol PP Fokus Jaga Dua Pulau Reklamasi Setelah Izin Pembangunannya Dicabut Anies
Data BMKG menyebut, lokasi gempa yang mengguncang Donggala berada pada 0,18 LS 119,85 BT atau 27 km timur laut Donggala-Sulteng dengan kedalaman gempa 10 km.
Dasyatnya guncangan gempa terasa hingga seluruh wilayah kabupaten di Sulawesi termasuk di kawasan pegunungan Mamasa.
Warga pesisir pantai wilayah sulawesi barat mulai dari kabupaten Pasnagkayu, Mamuju tengah, Mamuju, Majene, Mamasa dan Polewali merasakan dampak dasyatnya gempa.
Baca: Pemerintah Siagakan Seluruh Sumber Daya Tangani Gempa dan Tsunami di Sulawesi Tengah
Data terakhir Stasiun Metereologi Majene menyebutkan, peringatan dini tsunami yang disebabkan magnitudo 7,7 pada 28 september pukul 17:02:45 WIB diyatakan telah berakhir.
Hingga berita ini diturunkan belum ada laporan kerusakan atau korban jiwa baik dari masyarakat maupun lembaga resmi.
Penulis : Kontributor Polewali, Junaedi
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Diguncang Gempa, Jamaah Shalat Magrib Berhamburan Keluar Masjid