Laporan Wartawan Tribun Timur, Darul Amri
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Pencarian dan pendataan terus dilakukan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BPNB), tim Badan SAR Nasional (Basarnas) dan tim lainnya terhadap korban gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah.
Percarian tersebut dilakukan karena diketahui masih banyak laporan dari warga terkait keluarga mereka yang masih belum diketahui keberadaannya.
Salah satu keluarga yang dilaporkan belum ditemukan adalah keluarga Abdul Jihad Gobel bersama istrinya Ika dan putri semata wayangnya, Annisa.
"Hingga saat ini, saya belum mendapat kabar dari adik sepupu saya Abd Jihad Gobel dan istrinya Ika Poetre yang berdomisili di Palu," demikian ditulis Amril Taufiq Gobel.
"Beberapa kali dikontak, tapi tidak berhasil. Mohon bantuan teman-teman apabila mendapatkan informasi tentang adik saya, hubungi ke saya saja 0817789170 atau 087889561778," lanjut Amril.
Dicari 24 Jam
Pihaknya sudah melakukan pencarian sudah lebih 24 jam, tapi, kata Amril hasilnya masih nihil.
Sementara, kakaknya, Adi DiGo Marine yang juga tinggal di Palu, dikabarkan selamat.
"Alhamdulillah Adi --yg pernah tinggal bersama saya di Jakarta 2 tahun-- sekarang berada di lokasi pengungsian. Adi masih terus melakukan proses pencarian. Semoga segera ditemukan dalam kondisi sehat wal-afiat. Mohon doanya," lanjutnya.
Baca: Perampok Tauke Padi Diringkus Warga dan Polisi Setelah Kelelahan Berenang di Danau Toba
Amril menyebutkan, adik sepupunya beserta anak dan istri hilang di Palu saat musibah gempa dan tsunami terjadi, Jumat (28/9/2018).
"Adik saya ini kerja di Dispenda Sulteng. Istrinya Ika kerja di KPU Sulteng. Jihad tinggal di Jl Tembang, Palu, tidak jauh dari pesisir pantai dan jembatan kuning yang runtuh itu," lanjut Amril memberi keterangan.
Hingga saat ini memang masih banyak warga yang belum ditemukan.
Pihak BNPB dan relawan dari berbagai instansi berusaha mengerahkan alat-alat berat untuk mencari korban di bawah reruntuhan gedung.
420 Tewas
Jumlah korban tewas akibat gempa bumi yang melanda Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah hingga Sabtu malam mencapai 420 orang.
"Itu baru yang di Kota Palu, belum yang di Kabupaten Donggala dan Sigi," kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Wilem Rampangilei di halaman rumah jabatan Gubernur Sulteng di Jalan Moh Yamin Palu, Sabtu malam.
Selain itu, tingkat kerusakan yang terjadi di Kabupaten Donggala dan Sigi juga cukup signifikan.
Namun belum ada laporan mengenai korban dan tingkat kerusakan karena sulitnya komunikasi.
Karena itu prioritas utama Satgas khusus penanganan bencana ini adalah pencarian dan penyelamatan serta penanganan pengungsi.
"Sampai malam ini, ditaksir 10.000 pengungsi yang tersebar di 50-an titik dalam Kota Palu. Mereka akan diberi bantuan tempat berlindung, makanan dan obat-obatan bagi yang sakit," ujarnya.
Jenazah korban itu masih disimpan di rumah-rumah sakit dan sebagian sudah dijemput oleh keluarganya.
Menurut Wilem, korban tewas ini masih bertambah karena banyak reruntuhan gedung seperti hotel-hotel besar, ruko, gudang, perumahan dan lainnya belum bisa disentuh pencarian.
"Kami kesulitan mengerahkan alat-alat berat untuk mencari korban di bawah reruntuhan gedung karena jalur jalan menuju Kota Palu banyak yang rusak," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di Tribun-timur.com dengan judul Satu Keluarga Ini Masih Hilang saat Jumlah Korban Tewas Akibat Gempa & Tsunami Palu Capai 420