Laporan Wartawan TribunBarru.com, Akbar HS
TRIBUNNEWS.COM, BARRU - Hingga hari ke delapan pasca dilanda gempa dan tsunami pada Jumat (28/9/2018), warga Sulawesi Tengah (Sulteng) khsususnya di Palu, Donggala dan Sigi, masih kesulitan Bahan Bakar Minyak (BBM).
Pantauan TribunBarru.com, Sabtu (6/10/2018) sejumlah SPBUdi Palu diserbu warga.
Mereka rela berpanas-panasan mengantre demi mendapatkan BBM.
Di antaranya ada yang mengantre untuk beli BBM dengan memakai mobil dan motor.
Bahkan, sejumlah warga banyak yang antre dengan membawa jeriken dan diberi antrean khsusus di Pertamina.
Menurut salah seorang warga, Hamid, kondisi ini sudah berlangsung selama beberapa hari terakhir pasca gempa dan tsunami di Sulteng.
Baca: 41 Siswa SMP yang Sayat Tangan di Lampung Tengah Masih Bungkam, Kini Ditangani Empat Psikolog
"Selama sudah gempa sama tsunami ini pak kami kekurangan BBM," kata Hamid kepada TribunBarru.com, saat ditemui di salah satu Pertamina yang ada di Palu, Sabtu (6/10/2018).
Baca: Jual Saham Saratoga Sandiaga Uno Beli Surat Utang Negara, Terungkap Tujuan Sebenarnya
Hamid menyebut, mobil tangki Pertamina sebenarnya tiap hari mengantar stok BBM ke Palu.
Namun, warga yang membutuhkan jauh lebih banyak dibanding stok yang ada.
"Di mana-mana sekarang kondisinya begini pak di Palu, banyak orang antre di pom bensin karena banyak sekali yang butuh, sementara stok terbatas," katanya.
Selain di pom bensin Palu, daerah sekitar lokasi gempa seperti Pasangkayu, Majene hingga Mamuju juga mengalami hal serupa.
Baca: Dukun Palsu Ditangkap Setelah Dilaporkan Berbuat Asusila terhadap Istri Pasiennya
Pertamina di wilayah tersebut rata-rata dipadati kendaraan yang ikut mengantre membeli BBM dan stok kadang habis total.
Hal itu terjadi lantaran banyaknya masyarakat yang ke luar masuk berkunjung ke Kota Palu, Sulteng pasca gempa dan tsunami.
Artikel ini telah tayang di Tribun-timur.com dengan judul Hari Kedelapan Pasca Gempa, Warga Palu Masih Kekurangan BBM