TRIBUNNEWS.COM, NUSA DUA - Gempa dengan magnitudo 6,3 skala Richter mengguncang wilayah Jawa Timur dan Bali pada Kamis dini hari pukul 01.57 WIB.
Atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 55 kilometer arah timur laut Kota Situbondo, Kabupaten Situbondo pada kedalaman 12 kilometer.
Gempa tersebut pun dirasakan hingga ke Bali yang saat ini tengah dipenuhi para tamu delegasi dari pertemuan IMF-WB yang akan berlangsung hingga 18 Oktober 2018 mendatang.
Meskipun habis dilanda gempa, kegiatan IMF-WB yang difokuskan di wilayah Nusa Dua pun tetap berjalan normal dan sesuai dengan jadwal.
Sejumlah tamu pun mengaku merasakannya baik delegasi nasional maupun delegasi internasional, seperti Valerie yang merupakan delegasi bank asal Singapura mengaku merasakan gempa saat ia sedang tertidur.
Saat merasakan goyangan, Valerie yang menginap di Hotel Hilton Nusa Dua langsung bangun dan keluar kamar untuk mengecek keadaan.
Namun, ia tidak melihat ada kepanikan atau keramaian di hotel tersebut sehingga ia memutuskan kembali untuk tidur.
"Saya seperti merasakan getaran tidak lama waktunya, langsung terbangun dan cek sekitar, tapi keadaan tenang-tenang saja sehingga saya kembali tidur," kata Valerie yang ditemui saat menunggu meeting IMF-WB, di Nusa Dua, Bali, Kamis (11/10/2018).
Kemudian saat bangun tidur, Valerie baru menyadari kalau terjadi gempa bumi setelah ia mendapatkan telepon dari rekan bisnisnya.
"Tadi pagi saya baru tahu itu gempa bumi setelah saya ditelpon kolega saya, namun katanya ini tdia berpotensi tsunami," papar Valerie yang mengenakan setelan dres berwarna hitam.
Peserta lainnya, Ika yang merupakan delegasi nasional dari lembaga keuangan mengaku tidak merasakan gempa dan tertidur pulas, dan baru tahu ada gempa setelah bangun tidur saat ia menyaksikan tayangan berita.
"Kalau saya gak merasakan gempa, saya tidur pulas, pas bangun tidur menyalakan televisi baru tahu ada gempa," kata Ika.