"Dua kali berhenti saat mau masuk gigi 1. Entah itu pertanda atau bagaimana," jelasnya.
Selain kejadian mobil berhenti dua kali, Witono mengatakan tak memiliki firasat ketujuh anggota keluarganya akan meninggal dunia.
"Ya setiap hari ketemu, ngobrol biasa saja. Tidak ada firasat apapun," papar dia sembari terus menangis.
Ia pun membenarkan perihal Yasinta dan Bagus yang merupakan pengantin baru.
Keduanya baru menikah di pertengahan tahun ini.
Bahkan saat pernikahan, Witono mengaku membantu segala persiapan pernikahan tersebut.
Lebih jauh Witono mengatakan tujuh anggota keluarganya ini dikenal baik di mata masyarakat sekitar Jetaksari.
"Tidak ada catatan buruk di mata masyarakat. Makanya kami sangat sedih dan terpukul," urainya sambil menunduk.
Ia pun mengatakan, pemakaman dilakukan di pemakaman Peno, Urutwatu Ampel Boyolali yang berjarak 1 kilometer dari rumah duka.
Kecuali Bagus, menurut Witono, yang dimakamkan di Kebakkramat Karanganyar.
"Pemakaman sudah tadi dilakukan pukul 10 pagi di Pemakaman Peno. Kalau Bagusndi Kebakkramat," terangnya.
Kepala Desa Urutsewu, Haryanto memaparkan, para korban tiba di rumah duka Minggu pukul 5 pagi.
Setelah itu, jenazah Bagus langsung dibawa ke Kebakkramat Karanganyar.
Haryanto pun mengamini perihal ketujuh korban tersebut yang merupakan orang yang dikenal baik di masyarakat.
Baca: 5 Fakta Kecelakaan Maut di Mojosongo Boyolali, Dua dari Tujuh Korban adalah Pengantin Baru
"Saya ketemu pak Atmorejo beberapa kali, beliau orang yang baik di masyarakat," papar dia.
Artikel ini telah tayang di Tribun Jateng berjudul "Witono Tak Punya Firasat Tujuh Anggota Keluarganya Tewas saat Kecelakaan di Boyolali"