TRIBUNNEWS.COM, MEUREUDU - Kawanan gajah berjumlah puluhan ekor masih bertahan di Gle Cubo, Kecamatan Bandarbaru, Pidie Jaya.
Warga di kawasan itu pun sudah hampir sebulan menelantarkan kebun mereka, karena takut akan menjadi sasaran amuk gajah yang mencari makan di kebun mereka.
Sementara, pihak terkait seperti Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) belum juga melakukan tindakan pengusiran atau penggiringan kembali gajah ke habitatnya di hutan.
Puluhan warga di kawasan Gle Cubo pun melaksanakan kenduri dan doa bersama pada Sabtu (20/10/2018) di tiga lokasi, yakni Alue Nge, Alue Mon dan Alue Tangga.
Mereka berharap mendapatkan perlindungan Allah dari musibah akibat amukan gajah yang mengancam nyawa dan harta benda.
Baca: Masuk Daftar Tokoh Muslim Berpengaruh di Dunia, Jokowi: Saya Tetap akan Fokus Bekerja
Sejumlah petani di Blang Sukon dan Kayeue Jatoe, kepada Serambi mengungkapkan, mereka sudah kehabisan cara menghadapi persoalan gangguan gajah tersebut.
Bahkan, serangan hewan liar itu semakin meluas dan sudah tak terhitung lagi berapa banyak tanaman kebun yang telah diobrak-abrik gajah.
"Kawanan gajah ini tidak hanya muncul malam hari, tapi juga di siang bolong. Sehingga membuat petani sama sekali tak berani lagi ke kebun. Padahal warga sangat menggantungkan hidup dari hasil kebun mereka," kata Sekdes Gampong Blang Sukon, Nasruddin, Sabtu kemarin.
Tanaman yang menjadi sasaran gajah antara lain pinang, pisang, kelapa sawit, cokelat serta beberapa jenis sayuran.
Kawanan gajah yang menggasak tanaman di kebun warga itu berjumlah antara 20 hingga 30 ekor dengan menguasai lahan mulai dari Alue Nge, Alue Mon, Alue Empeh, Alue Batee Brok, hingga Alue Pisang.
"Tiga hari lalu, kawanan gajah terlihat turun ke kawasan permukiman. Warga pun berlarian menghindari kontak fisik dengan hewan berbadan besar itu. Hingga saat ini, teror ini masih berlanjut dan kami mendesak pemerintah segera mengambil tindakan sebelum jatuh korban jiwa," kata Sarwoidi, petani di Mukim Cubo, Bandarbaru.
Baca: Hingga 20 Oktober BNPB Catat 2.113 Orang Meninggal, 1.309 Lainnya Hilang
Warga juga melaporkan bahwa satu jembatan di Alue Empeuk, patah akibat dilintasi rombongan gajah.
Akibatnya, aktivitas transportasi warga dan kendaraan di lintasan itu lumpuh.
"Makin lengkaplah derita kami akibat gangguan gajah ini," kata Sarwoidi, warga setempat.
Sekretaris Gampong Blang Sukon, Nasruddin, mengatakan bahwa setelah adanya pemberitaan terkait gangguan gajah di kawasan ini beberapa hari lalu, petugas dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh sempat turun ke lokasi.
"Namun mereka hanya beberapa jam di lokasi melakukan pendataan untuk laporan. Kemudian meninggalkan Cubo dan sampai saat ini tidak ada kabar apapun tentang upaya apa yang akan dilakukan untuk menangani persoalan ini. Sementara, masyarakat berharap ada tindakan cepat dari BKSDA Aceh," ujar Nasruddin dengan nada kesal. (ag)
Artikel ini telah tayang di Serambinews.com dengan judul Kawanan Gajah Masih Bertahan di Gle Cubo