Di situ, kata Rio, temannya Agus langsung meminta bantuannya untuk membunuh Muhajir.
"Ya, karena teman, makanya saya mau. Lagian mereka sudah mengejek kami," katanya.
"Jadi keluarga Muhajir selalu mengejek kami dengan mengatakan 'Pasukan Gajah Wes Teko' yang artinya pasukan Gajah datang," kata Rio, satu pelaku yang ditembak kaki sebelah kanan saat paparan di RS Bhayangkara Medan, Senin (22/10/2018).
Ia menceritakan kalau pembunuhan ini sudah direncanakan dua hari sebelum eksekusi para korban yang mereka lakukan pada Senin (9/10/2018).
Baca: Mengintip Kehidupan PSK Waria di Bali, Melani Pernah Berpenghasilan hingga Rp 15 Juta Per Bulan
"Pada Jumat (7/10/2018) kami mengatur rencana sebelum membunuh Muhajir dan keluarganya," kata Rio yang berperan mengikat dan membuat takut para korban.
Ia mengatakan, pihaknya membunuh korban dan membawanya ke satu jembatan di Wilayah Kecamatan Telun Kenas dan langsung membuang ketiga korban ke Sungai Belumai, Tanjungmorawa.
"Kami membuang korban ke sungai karena menurut mereka di situ aman. Saat hendak kami buang ke sungai, istri dan anak korban masih hidup," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di Tribun-medan.com dengan judul Pembunuh Keluarga Muhajir Ini Terisak-isak Bilang Menyesal, Doanya Begini untuk Para Korban