Namun sayang, nasib berkata lain.
Perjuangan Jessica berhenti.
Direktur RSUP Kandou Malalayang, dr Jimmy Panelewen ketika ditemui awak media, Selasa (23/10/2018) mengatakan, jantung Jessica terhenti dikarenakan luka bakar yang dideritanya.
"Luka bakarnya sudah derajat 3 jadi sangat berpengaruh pada beberapa organ vital. Salah satunya jantung," kata dia.
Yang membuat haru, sebelum mengembuskan napas terakhir, Jessica telah memaafkan ibunya.
"Jessica sudah maafkan ibunya dan dia juga semakin membaik," kata Nurlince Sahambangu, seorang kerabat Jessica.
Bahkan Jessica juga sudah mendoakan sang ibu.
"Dia juga sudah doakan sang ibu agar diberi pengampunan oleh Tuhan," ungkapnya.
Meski demikian, pihak keluarga masih menyerahkan proses hukumnya pada pihak kepolisian.
"Kami serahkan semuanya pada polisi," kata Nurlince.
Bagaimana dengan Ibu Jessica? Kapolres Kepulauan Sangihe AKBP Sudung Napitu, mengatakan, dari sel tahanan, ibu Jessica merasa 'menyesal'.
Minta Tangan Digenggam
Peristiwa Jessica ini terkuak berkat tulisan seorang aktivis Lembaga Perlindungan Anak Sulawesi Utara, Jull Takaliuang, di akun Facebook-nya, 16 Oktober 2018.
Tulisan Jull itu menjadi viral, hingga membuat masyarakat ikut merasa pilu, membayangkan penderitaan Jessica.