Ia menjelaskan keracunan massal ini terjadi pada saat jam istirahat pukul 09.20 Wita.
Saat itu para siswa membeli makanan di kantin sekolah dan pedagang buah keliling.
Jenis makanan yang dimakan, yaitu di kantin berupa nasi goreng, sosis, teh gelas, mie gelas, mie lidi, rujak mangga, aqua gelas, snack jelly gam, minuman mountee.
Sedangkan di pedagang keliling siswa membeli buah kepundung dan buah segar lainnya.
Beberapa menit setelah jam makan, sejumlah siswa mulai mengeluhkan perut mual, pusing, sakit kepala, muntah-muntah dan lemas.
Sehingga oleh pihak sekolah langung dilarikan ke Puskesmas Abiansemal I untuk diberikan penanganan intensif.
"Jam mulai makan 09.20 dan jam 10.00 sudah mulai timbulnya gejala keracunan. Sehingga langsung dibawa ke Puskesmas," jelas Suteja.
Dari sebanyak 14 siswa yang mendapat penangan medis, tidak ada yang sampai dirujuk ke RSUD Mangusada Badung.
Setelah beberapa jam mendapat perawatan sebagian besar siswa bahkan sudah diperbolehkan pulang.
Sebenarnya aturan yang ada di sekolah, siswa hanya boleh jajan di kantin sekolah untuk menghindari siswa jajan sembarangan di luar.
Baca: Kesaksian Wartawan Jepang yang Diculik ISIS: Tiga Tahun Seperti Neraka
Untuk itu, pihaknya mengaku heran atas kejadian ini, terlebih pemeriksaan terhadap barang dagangan di kantin rutin dilakukan.
"Mungkin sehabis sembahyang siswa dapat makan sesuatu yang dibeli maupun yang dibawanya. Semoga kedepannya tidak terjadi seperti ini lagi," harapnya.
Kirim ke Laboratorium
Kepala Puskesmas Abiansemal I drg Ni Nyoman Rai Sukadani, menjelaskan secara umum kondisi seluruh siswa yang mengalami gejala keracunan dalam kondisi stabil.
Pihaknya juga mengirim contoh makanan ke laboratoriun untuk mengetahui kandungan makanan tersebut.