TRIBUNNEWS.COM, PASURUAN - Kapolres Pasuruan, AKBP Raydian Kokrosono, geram dengan orang yang mengaku sebagai dirinya dan meminta sejumlah dana koordinasi ke beberapa perusahaan di Pasuruan.
Belakangan ini, ada perusahaan yang mendapatkan telepon dari nomor tak dikenal dan yang bersangkutan mengaku sebagai Kapolres Pasuruan AKBP Raydian Kokrosono.
Oknum itu meminta sejumlah dana koordinasi. Anehnya, telpon dari oknum tak bertanggung jawab ini muncul di momen pergantian jabatan Kapolres Pasuruan.
Sekadar diketahui, AKBP Raydian Kokrosono akan melepas jabatannya sebagai Kapolres Pasuruan dan berpindah menjabat sebagai Wadirlantas Polda Gorontalo.
Penggantinya, AKBP Rizal Martomo akan mengisi posisi sebagai Kapolres Pasuruan setelah sebelumnya menjabat sebagai Kapolres Pasuruan Kota.
"Saya tidak pernah meminta-minta apalagi ke perusahaan untuk dana koordinasi. Itu tidak benar dan saya tidak seperti itu, jangan sampai tertipu," kata Raydian saat dikonfirmasi Surya, Kamis (25/10/2018).
Alumni Akpol 1997 ini menjelaskan, jika memang ada telepon seperti itu, ia meminta siapapun, masyarakat, perusahaan atau siapapun diharapkan untuk mengkonfirmasi ulang.
"Konfirmasi ke saya lewat Kasubaghumas atau Kabag Ops. Yang jelas saya tegaskan sekali lagi, nomor telpon saya hanya satu dan saya tidak melakukan perbuatan seperti itu. Jangan tertipu," tambah dia.
Ia mengaku sangat dirugikan dan dikecewakan dengan kabar ini. Ia mengimbau kepada masyarakat Pasuruan untuk tidak mempercayai telepon orang tak dikenal yang mengaku sebagai dirinya.
"Sudah saya sampaikan ke kasat reskrim untuk lacak nomor yang mengaku jadi kapolres dan saya perintahkan proses lanjut. Masyarakat yang lain agar hati-hati terhadap knum yang memanfaatkan momen pergantian jabatan kapolres ini," imbuh Kapolres.
Sementara itu, Harianus Zebua, Head of Corporate and Marcomm PT CS2 Pola Sehat, Pandaan, menyatakan pihaknya menjadi korban telepon yang mengaku sebagai Kapolres Pasuruan.
Ia menyatakan kecurigaan atas permintaan tersebut. Bahkan ia menyakini, penelepon tersebut bukanlah Kapolres Pasuruan AKBP Raydian Kokrosono.
“Saya di telepon sama orang yang mengaku Kapolres Pasuruan AKBP Raydian Kokrosono dan meminta dana koordinasi. Tapi saya tidak yakin orang itu adalah kapolres Pasuruan,” kata Harianus.
Ia mengaku memang belum pernah ketemu secara langsung dengan Kapolres Pasuruan.
Namun, ia sudah sangat yakin bahwa orang yang mengaku kapolres dan meminta dana untuk koordinasi itu bukan Kapolres.
“Saya sudah meminta bagian Legal perusahaan untuk mengecek kebenarannya. Karena itu, saya yakin orang itu hanya mengaku sebagai kapolres,” tandasnya.