TRIBUNNEWS.COM, SAMPIT - Mencuatnya operasi tangkap tangan (OTT) terhadap 14 orang antara lain Anggota DPRD Kalteng dan Pimpinan Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit di Kabupaten Seruyan mendapat perhatian Gubernur Kalteng, H Sugianto Sabran.
Usai menjadi Inspektur Apel Hari Sumpah Pemuda di GOR Stadion 29 November di Jalan Tjilik Riwut Sampit, Minggu (28/10/2018) Gubernur Kalteng, H Sugianto Sabran mengaku sedih dan menyayangkan kejadian OTT terhadap sejumlah anggota DPRD Kalteng tersebut.
Baca: Terduga Penculik di Bekasi Selatan Ternyata Seorang ASN di Sumsel
Sugianto mengaku selama ini hanya tahu kabar OTT tersebut lewat media, dan mengingatkan kepada pejabat baik di kalangan ASN maupun DPRD untuk tetap menjalankan tugas seperti biasa dan sewajarnya saja.
"Bagi Anggota DPRD maupun ASN bekerja saja seperti biasa sewajarnya saja, tetaplah menjalankan amanah rakyat mengabdi kepada masyarakat, bekerjalah dengan jujur dan sadar saja agar bekerja dengan jujur, tetap melayani masyarakat dengan baik," ujarnya lagi.
Terkait, masalah penegakan hukum yang sedang dilakukan oleh KPK terhadap sebanyak 14 orang yang terjaring OTT KPK, Gubernur Kalteng, menyerahkanya kepada penegak hukum.
"Soal penegakkan hukum semua saya serahkan kepada KPK, " ujarnya.
Sementara itu, Bupati Seruyan, Zulahaidir mengatakan, dia tidak mengetahui persis soal pencemaran limbah sawit di Danau Sembuluh tersebut, karena baru menjabat bupati beberapa bulan ini saja.
"Saya tidak tau soal itu, karena baru menjabat," ujarnya.
Wakil Ketua DPRD Kalteng, Heriansyah, yang pertama kali menggulirkan kasus pencemaran lingkungan di Danau Sebuluh, Kabupaten Seruyan, mengatakan, pihaknya telah melakukan pemantauan di lokasi dan mendapatkan informasi dari warga soal pencemaran tersebut.
"Hasil kunjungan kerja yang telah kami lakukan itu resmi, memang tugas kami, ini juga dibahas oleh komisi terkait. Soal adanya anggota yang terkena OTT bukan lagi masalah kami, kerana saya juga tidak tau adanya OTT tersebut," ujarnya. (www. banjarmasinpost.co.id /faturahman)