TRIBUNNEWS.COM, BANYUWANGI - Deklarasi Arus Baru Indonesia (ARBI) Jawa Timur di Banyuwangi, Rabu (31/10/2018), berlangsung khidmat.
Dalam sambutannya, Calon Wakil Presiden Nomor Urut 1 KH Ma’ruf Amin mengatakan, ARBI adalah gerakan yang bermuara pada satu tempat, yakni perbaikan di seluruh bidang, termasuk ekonomi, politik, kebudayaan, dan pendidikan.
Baca: Galang Dana untuk Korban Bencana, ARBI Gelar Konser Nasyid dan Salawat di Istora
Hal tersebut terangkum dalam sembilan pilar ARBI yang dilatari gagasan dan pemikiran Kiai Ma’ruf, yakni ekonomi, persatuan bangsa, ulama, remaja masjid dan santri, pengusaha, milenial, pendidikan, buruh tani dan nelayan, dan kebudayaan.
“Lewat ARBI, kita akan membuat perubahan ke arah yang lebih baik, termasuk menjadikan yang sudah baik menjadi lebih baik lagi. Semua itu untuk Indonesia,” tutur Kiai Ma’ruf (31/10/2018).
Dalam ARBI, Maruf Amin mengatakan, nilai-nilai perjuangan dan karakter ulama akan selalu mendapatkan tempat. Bahkan, Kiai Ma’ruf melanjutkan, menjadi dasar pergerakan.
Sementara itu, Ketua Umum ARBI Lukmanul Hakim menyatakan, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa merupakan komitmen yang akan terus dijalankan, dan menjadi salah satu pilar utama ARBI.
"Arus Baru Indonesia sesungguhnya sudah diusung Kiai Ma'ruf bahkan sebelum beliau menjadi calon wakil presiden," tutur Lukmanul.
Menurut Lukmanul, deklarasi ARBI Jawa Timur juga menelurkan kesepakatan bahwa santri mendukung ulama sebagai pemimpin bangsa.
Baca: Silaturahmi dengan Pimpinan Ponpes se-Malang Raya, Maruf Amin Ingatkan Munculnya Kelompok Khawarij
“Ulama merupakan teladan yang bisa mengarahkan kita pada kebaikan, termasuk persatuan dan kesatuan bangsa. Kolaborasi ulama, santri, dan umara akan membuat Indonesia menjadi negara yang maju, santun, rukun, adil, dan beradab,” tutur Lukmanul.
Ribuan santri dari beragam pondok pesantren, seperti Pondok Pesantren Mamba’ul Falah, tokoh masyarakat, pemuka agama, dan perwakilan masyarakat turut hadir.