Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ery Chandra
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Pendaki yang meninggal dunia di Puncak Carstensz Pyramid, Andika Pratama (33) dikenal menyukai kegiatan alam terbuka.
Andika sangat hobi mendaki gunung sejak sekolah menengah atas (SMA).
"Bahkan saat Univeritas Parahyangan (Unpar) tergabung mengikuti kegiatan mahasiswa pencinta alam, Mahitala Unpar," kata Anindita (33), adiknya.
Anindita menyebut Andika Pratama memiliki karakter dan sosok yang luar biasa baginya.
"Kakak aku itu baik sekali, sederhana sekali dan ramah. Kakak yang baik buat aku dan bisa diandalkan," ujar Dita sapaan karibnya, di rumah kediaman duka, Kota Bandung, Minggu (4/11/2018).
Sayangnya di saat-saat terakhirnya, Andika Pratama tak bisa banyak berpesan kepada adik satu-satunya tersebut.
Dita mengatakan sebelum keberangkatan kakaknya hendak mendaki ke Puncak Carstensz Pyramid hanya menyampaikan izin pamit seperti biasanya kalau berpergian kepadanya yang kini tinggal di Yogyakarta.
"Sebelum berangkat dari Bandung sekitar tanggal 28 Oktober lalu masih komunikasi dengan beliau. Hanya sebatas memberitahu dia akan berangkat," ujar Dita.
Baca: Raline Shah Kenang Perjalanannya Mendaki Gunung Rinjani, Ini Foto-fotonya
"Selain menyukai Climbing, beliau juga senang main musik juga. Memang tim yang ikut banyak kali ini. Bahkan orang Rusia juga ikut sekitar sembilan orang," katanya.
Karangan bunga dari para kerabat dan instansi menghiasi suasana tempat persemayaman Andika Pratama (34) di Rumah Duka, di kawasan Jalan Padang Golf, Arcamanik, Kota Bandung, Minggu (4/11/2018) siang.
Jenazah Andika akan tiba sekitar pukul 23.00 WIB malam nanti dan dimakamkan pada Senin (5/11/2018).