Laporan Wartawam Tribun Jateng, Rifqi Gozali
TRIBUNNEWS.COM, KUDUS – Sejumlah perempuan yang menamakan diri sebagai Komunitas Cinta Damai menggelar aksi bagi-bagi bunga mawar di Alun-alun Kudus, Rabu (7/11/2018).
Aksi kali ini merupakan reaksi atas ujaran yang keluar dari salah satu capres.
“Aksi ini mengajak untuk tidak membedakan suku, mulai dari raut muka yang berbeda, untuk menciptakan Indonesia yang lebih baik,” kata salah seorang peserta aksi, Yvei Sudarmo.
Dalam aksinya, secara serempak mereka mengenakan kaus putih bertuliskan Iki Wajahku Wong Kudus. Mereka membagikan bunga mawar pada setiap pengendara yang melintas.
Di sela-sela aksi membagi bunga, seorang orator meminta agar tidak memilih pemimpin yang sombong dan sok kaya.
Calon pemimpin yang mengeluarkan ujaran perihal identitas kedaerahan yang justru akan membuat sakit hati.
“Lebih tepatnya harus lebih selektif dalam memilih pemimpin,” tutur Yvei.
Yvei mengatakan, calon pemimpin harus tahu kebutuhan rakyatnya. Di sisi lain juga harus bisa menghargai antarsatu dengan lainnya.
“Ke depan setiap elemen warga negara wajib harus saling mengasihi dan bersatu tanpa memandang suku, agama,” tuturnya.
Dalam aksinya, mereka juga berharap Indonesia tidak lagi ada yang membeda-bedakan antara elemen penduduk Indoensia. Hal itu dinilai akan membuat negeri ini lebih baik dan jauh dari konflik kedaerahan. (*)