#AkuBaca, Gerakan Literasi Nusantara yang diinisiasi Kompas Gramedia, bekerjasama dengan Rumah Dongeng Mentari (RDM) menghadirkan Awicarita Festival: “Pagelaran Dongeng Jogja”.
Awicarita Festival 2018 merupakan sebuah rangkaian festival bercerita yang terd iri dari gelaran Sayembara Dongeng, Kemah Dongeng dan Pagelaran Dongeng Jogja.
Awicarita Festival 2018 dipuncaki dengan Pagelaran Dongeng Jogja yang mempertemukan para penutur (pendongeng) terbaik dan pendengarnya di alam terbuka: Panggung Sekolah Hutan Pinussari, Imogiri, Bantul, Yogyakarta. Di lokasi yang sama, dilakukan juga kegiatan penggalangan buku oleh #AkuBaca--bekerjasama dengan 7 relawan ilustrator komunitas LemariBukuBuku Jogja--untuk disumbangkan ke komunitas dongeng di Jogja.
Setiap pengunjung yang mendonasikan bukunya (bekas/baru) akan mendapatkan (digambar) ilustrasi wajah dirinya secara gratis.
Sejumlah penutur ternama yang turut hadir antara lain, Rona Mentari (pendongeng sekaligus pendiri Rumah Dongeng Mentari), Aio (pendongeng nasional), Bang Fuadi (juru hikayat Aceh), Meyda Shafira (aktris), Giovanna Conforto (pendongeng asal Italia), dan Richard Dian Villar (pendongeng asal Filipina).
Tak hanya itu, acara ini juga dihadiri oleh GKR Hemas sebagai tamu kehormatan Pagelaran Dongeng Festival.
KG melihat adanya keselarasan antara latar belakang acara ini dengan misi CSR KG yang salah satunya untuk meningkatkan minat baca, terutama pada usia anak.
“Memang sebuah dilema, antara keharusan beradaptasi dengan era digital, namun di sisi lain penggunaan gawai yang berlebihan akan berpengaruh secara fisik maupun psikologis, misalkan anak menjadi bersikap tidak peduli dengan sekitarnya karena sibuk bermain sendiri. Dengan berpartisipasi di Awicarita Festival, KG ingin menyuarakan kembali pentingnya interaksi dengan lingkungan sekitar, melalui literasi buku yang disampaikan dalam bentuk dongeng," ungkap Saiful Bahri, General Manager Communication Management Kompas Gramedia.
Awicarita Festival 2018 mengusung tema “Dongeng adalah Cara Menyenangkan untuk Menangkal Ketergantungan Anak pada Gawai”, yang terbagi dalam tiga rangkaian acara utama, yaitu Sayembara Pendongeng Cilik, Kemah Negeri Dongeng, dan Pagelaran Dongeng Jogja.
Rangkaian acara tersebut tidak hanya menekankan untuk mengurangi aktivitas gawai pada anak tetapi sekaligus mengingatkan para orangtua sebagai orang terdekat untuk kembali mengajak anak-anaknya membaca buku dan secara perlahan meninggalkan ketergantungan pada gawai.
Maka dari itu, Kemah Negeri Dongeng sebagai salah satu konten acara melibatkan seluruh anggota keluarga untuk ikut belajar cara mendongeng yang dapat diaplikasikan di rumah. (*)