TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN - Ratusan warga Kota Banjarmasin nampak memenuhi sebagian halaman Masjid Jami Banjarmasin untuk menghadiri kegiatan Baayun Maulid yang digelar Pemerintah Kota Banjarmasin dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, 12 Rabiul Awal 1440 H, Selasa (20/11/2018).
Kemeriahan begitu terasa, terlebih acara diiringi lantunan syair yang disenandungkan para grup habsy maulid Kota Banjarmasin. Apalagi ketika asrakal berlangsung. Semua orang berdiri, saat syair yang merupakan sambutan dan pujian kepada Nabi Muhammad SAW dinyanyikan.
Ratusan ayunan tersedia pada acara tersebut. Menariknya semua ayunan diberikan sejumlah pernak-pernik. Terutama kain kuning. Serta hiasan janur yang sudah berbentuk.
Selain itu sebagian ayunan juga menggantungkan beberapa kue. Bahkan ada yang menyalakan dupa diacara itu yang bertujuan sebagai pewangi. Ada pula bunga melati dan kenanga menjuntai pada sejumlah tali ayunan.
Baayun maulid dianggap tradisi budaya oleh warga Banjar. Di antaranya Hairiah. Perempuan berusia 65 tahun itu mengaku ia telah mengikuti tradisi itu sejak usianya 10 tahun. Terlebih di desa kelahirannya, Banua Halat, Kabupaten Tapin tradisi itu berlangsung sejak jaman nenek moyang.
"Ini sudah jadi tradisi keluarga kami. Saya sendiri sejak usia 10 tahun baayun ketika bulan maulid, dan saat ini usia saya sudah 65 tahun. Setiap tahun selalu melakukan tradisi yang sama," ujarnya menjelaskan sembari duduk di ayunan.
Ada banyak hal yang disiapkan oleh Hairiah dalam acara tersebut. Ia membawa 41 macam jenis kue, serta piduduk dan tapung tawar. Ia meyakini, segala jenis yang ia siapkan merupakan bentuk rasa syukur atas pemberian Tuhan. Terutama atas terkabulnya nazar keluarga.
Selain dirinya, Hairiah juga membawa keluarganya yang lain untuk beaayun, yaitu anak dan cucunya. Tak hanya di Banjarmasin, perempuan itu menceritakan pada hari yang sama 50 orang keluarga bersarnya di Banua Halat juga merayakan hal serupa.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Banjarmasin, Ikhsan Alhaque sebagai penyelenggara acara menyampaikan kegiatan baayun maulid merupakan tradisi di Kalimantan Selatan. Khususnya di Banjarmasin yang turut menggelar budaya baayun itu.
Ayunan pun telah disediakan oleh panitia. Sejumlah syarat dalam pembuatan ayunan juga dipenuhi, yakni sejumlah kain yang berlapis.
Lebih sekitar 492 ayunan yang tersedia. Sementara peserta dikatakan Ikhsan mencapai 800 orang. Sebagai cara agar ayunan terpenuhi. Para peserta pun bergantian menggunakan ayunan tersebut. Ia pun berharap tahun berikutnya jumlah ayunan akan bisa ditambah.
"Mudah-mudahan tahun depan pesertanya bisa lebih banyak. Di Banjarmasin juga potensi yang berminat mengikuti baayun maulid bisa mencapai lima ribu orang," ucap Ikhsan.(banjarmasinpost.co.id /Isti Rohayanti)
Baca: Borobudur Marathon, Cuaca Terik, Penerapan COT dan COP Jadi Bahan Evaluasi