TRIBUNNEWS.COM, MAROS - Lebih dari 3000 peserta memadati Lapangan Palantikan mengikuti rangkaian gelaran Sepeda Nusantara 2018 di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Minggu (25/11/2018).
Jenis kegiatan olahraga dalam rangkaian Sepeda Nusantara 2018 etape Maros ini meliputi sepeda santai sejauh 10 Km, senam Ayo Olahraga, serta jalan santai yang diikuti oleh mayoritas guru, lantaran bertepatan dengan perayaan Hari Guru Nasional 2018.
Rangkaian perhelatan Sepeda Nusantara 2018 Maros ini secara resmi dilepas oleh Bupati Maros M. Hatta Rahman yang didampingi oleh Asisten Deputi Pengelolaan Olahraga Rekreasi Kemenpora Teguh Raharjo, beserta segenap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) tingkat Kabupaten.
Bupati Hatta Rahman dalam sambutannya mengatakan semangat berolahraga masyarakat Maros meningkat melalui perhelatan Sepeda Nusantara, sehingga berharap warganya mampu terus membudayakan olahraga sehingga mendapatkan kehidupan yang sehat.
"Kami ucapkan terimakasih kepada Kemenpora, melalui kehadirannya kita lebih bersemangat untuk berolahraga. Melalui kegiatan ini kami berharap masyarakat lebih sehat lagi, lebih bugar karena akan berdampak kepada kinerja dan semangat membangun. Sudah tentu jika masyarakatnya sehat akan mengurangi biaya kesehatan bagi pemerintah," kata Bupati Hatta Rahman.
Sepeda Nusantara 2018 secara nasional mengambil tema Bangun Indonesia, disamping hidup sehat, Bupati Hatta juga mengatakan melalui kegiatan ini terjalin silaturahim antar sesama. "Masyarakat menyatu di tempat ini, mereka saling menyapa, berinteraksi sosial, sehingga lebih menguatkan kekompakan dalam satu bingkai NKRI," pungkasnya.
Melihat antusiasme warga Maros dalam berolahraga, Asisten Deputi Pengelolaan Olahraga Rekreasi Kemenpora Teguh Raharjo mengklaim jika hal tersebut merupakan hasil kerjasama sekaligus sinergitas antara pemerintah pusat dengan daerah.
"Partisipasi masyarakat sangat luar biasa untuk berolahraga, dari anak-anak, remaja hingga dewasa. Pemerintah hadir ditengah masyarakat, di mana visi dan misi tepat kepada sasaran serta terwujud, menjadikan masyarakat Indonesia Sehat, Indonesia Bugar," tegasnya.
Soal Penilaian Harian & Pembahasan Kunci Jawaban Geografi Kelas 12 SMA/MA Pola Keruangan Desa & Kota
Soal & Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 8 SMP Bab 2 Kurikulum Merdeka : Iklan, Slogan dan Poster
Namun dirinya menyatakan tak cukup hanya sampai disitu, di mana kedepannya harus lebih ditingkatkan lagi, lantaran menurutnya Maros memiliki modal yang sangat bagus disektor olahraga.
"Pemerintah butuh bibit-bibit olahraga potensial yang diambil dari daerah-daerah seperti ini. Maros memiliki modal, di mana generasi mudanya sadar akan pentingnya berolahraga. Potensi ini kita jaga bersama, kita dorong, kita dukung mereka kedepannya untuk menjadi atlet Nasional yang mampu memngharumkan nama bangsa dan negara dipentas internasional," jelasnya.
Seperti di daerah lainnya, melalui kegiatan Sepeda Nusantara ini Kabupaten Maros juga berupaya untuk melestarikan olahraga tradisonal mereka. Paraga, salahsatu olahraga tradisional, ditampilkan ditengah masyarakat dan kerap mendapatkan sambutan meriah dari para penonton.
Olahraga tradisional Paraga memainkan bola raga dengan konstruksi bola berpindah-pindah dari kaki ke kaki, merupakan aktualisasi Akrannu-rannu, kegiatan yang dilakukan ketika waktu senggang atau dalam arti lain bermain dan bersenang-senang.
Pemain dengan lincah memainkan bola raga sambil berdiri diatas pundak dua orang rekannya. Ia mampu menjaga keseimbangan sambil menendang bola raga tanpa menyentuh tanah.
Menurut kepercayaan, bola takraw yang digunakan dianyam dengan bahan rotan hingga menjadi tiga lapis, adapun iktikadnya "Ampedecengngi makkatenning ri lempu'e, Nasaba puangnge passabakeng," yang berarti berilah persangkaan baik dan berpegang teguh pada kejujuran karena Tuhan adalah segala sebab."