TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Ratusan mahasiswa Papua yang sempat diamankan di Polrestabes Surabaya dipulangkan, Minggu malam (2/12/2018).
Proses pemulangan penghuni Asrama Mahasiswa Papua yang mengatasnamakan sebagai aliansi mahasiswa Papua Surabaya berjalan kondusif.
Mereka dipulangkan dengan menggunakan tiga bus secara bergiliran.
Aparat keamanan yang dipimpin Kapolrestabes Surabaya berjaga ketat selama proses negosiasi dan pemulangan 223 orang penghuni asrama.
Mereka dipulangkan menggunakan tiga bus bergiliran menuju Malang dan berbagai tempat tinggal asal lewat Terminal Bungurasih.
Proses pemulangan dilakukan sejak pukul 19.11 WIB hingga 20.23 WIB sejak sebanyak 233 orang yang sempat dibawa ke Polrestabes Surabaya diantar ke Asrama Mahasiswa Papua Jalan Kalasan No 10 Surabaya, Minggu (2/12/2018).
Bus pertama mengangkut 50 orang tujuan Malang, selanjutnya bus kedua mengangkut 57 orang menuju Terminal Bungurasih dan bus ketiga mengangkut 33 bus dengan tujuan yang sama.
Baca: Polsek Bengkalis Telusuri Perairan Tanjung Jati, Cari Asal Usul 8 Mayat yang Mengapung
Sementara pemulangan terakhir sebanyak 83 orang menggunakan motor ke rumah masing-masing.
Sementara 10 orang masih tinggal di Asrama Mahasiswa Papua lantaran berstatus mahasiswa di berbagai universitas di Surabaya.
Sebelumnya, puluhan Pemuda Pancasila (PP) terlihat mengepung asrama mahasiswa Papua di Jalan Kalasan, Surabaya yang kni disterilisasi pihak kepolisian, Minggu (2/12/2018) sore.
Hal itu menyusul terjadinya tuntutan dari Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) yang menuntut kemerdekaan dari west Papua atau Papua Barat.
Selain kepolisian nampak juga puluhan Pemuda Pancasila (PP) yang ikut siaga di depan asrama Mahasiswa Papua.
Sementara itu gerbang asrama mahasiswa Papua terlihat tertutup rapat.