TRIBUNNEWS.COM, JEMBER - Kementerian Pertanian, Pemerintah Kabupaten Jember, dan PT BNI Tbk memberikan dukungan kepada petani dalam mengelola dan mengembangkan pertanian.
Dukungan itu diwujudkan dengan memberikan Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk petani.
"Hari ini direalisasikan KUR untuk petani, dan ini baru pemanasan saja," kata Bupati Jember Faida dalam acara Mengawal Gerakan Musim Tanam Oktober - Maret 2018 - 2019 di Desa Jatisari Kecamatan Jenggawah, Jember, Rabu (5/12/2018).
Kegiatan Mengawal Gerakan Musim Tanam, menurut bupati, menjadi bukti petani bisa mengakses layanan lembaga keuangan.
Karena itu, bupati berharap gerakan ini menjadi gerakan massal, sehingga petani lebih sejahtera dan perbankan bisa lebih bermanfaat bagi petani.
Selain memberikan kredit melalui KUR, BNI juga telah menyalurkan dana Corporate Social Responsibility (CSR) kepada petani untuk pembangunan saluran irigasi dengan kegiatan padat karya tunai yang melibatkan sekitar 200 orang petani.
Lebih jauh Bupati Faida menegaskan dukungan untuk program inklusi keuangan oleh perbankan, karena sudah ada di RPJMD (Rencana Pembangunan Janka Menengah Daerah) Jember.
Petani yang akses terhadap lembaga keuangan pasti lebih sejahtera. "Dan itu tidak banyak diketahui oleh petani. Jadi kita harus lebih dekat dengan mereka," ungkap bupati.
Inklusi keuangan untuk pertanian akan diluaskan lagi, seperti untuk pupuk. Dan sudah waktunya meninggalkan cara-cara lama atau cara cash," tegasnya.
Faida kemudian menegaskan, petani jaman now sudah waktunya memakai sistem pembayaran non tunai.
"Petani juga berhak mengikuti kemajuan teknologi dan kemajuan pelayanan lembaga keuangan," lanjutnya.
Untuk pengembangan pertanian, Pemerintah Kabupaten Jember akan menyiapkan lahan tambahan. Selain itu, pemerintah daerah akan memberi bantuan bibit serta pelatihan pertanian.
Sementara itu, Direktur Pupuk dan Pestisida Kementerian Pertanian RI Muhrizal Sarwani menyampaikan, kegiatan ini merupakan contoh dari sinergitas antara pemerintah pusat dan daerah.
"Kita dorong penggunaan Kartu Tani ini, yang di dalamnya ada KUR," kata Muhrizal.
KUR itu untuk sekitar 1 hektar lahan pertanian dengan uang kurang lebih Rp. 14 juta. Kartu ini juga bisa untuk membeli pupuk. Pembelian pupuk di kios pupuk sekarang non cash atau menggunakan kartu tani.
GM Divisi Bisnis usaha kecil BNI Bambang Setyatmojo mengatakan KUR BNI di Jember sudah hampir Rp 15 miliar, yang disalurkan kepada 1400 petani. Di Kecamatan Jenggawah sudah lebih dari 40 petani.
"Dari 40 tani ini bisa menularkan bahwa dari BNI ada kemudahan akses. Bunganya ringan dan bayarnya ketika panen," katanya.
Bambang mengatakan, bantuan dan pelatihan dari BNI akan disinergikan dengan Pemkab Jember dan Kementerian Pertanian.